Daniel Mananta Bilang Setuju dengan UAS soal Patung Salib Ada Jin

Jakarta, infopertama.com – Viral di jagat media sosial potongan video VJ Daniel Mananta belakangan ini. Dalam video tersebut, Daniel Mananta menyatakan setuju dengan pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS) mengenai ada jin di patung salib.

Daniel Mananta menyampaikan itu lewat Reels unggahannya di akun Instagram @vjdaniel. Video tersebut sebenarnya ia buat pada pertengahan September lalu.

“Ini mungkin sebuah kejutan kali, ternyata gue juga setuju sama UAS soal ini. Bahwa, kalau gue mungkin sebutnya ada unclean spirit. Ok. Di patung, ketika patung yang dibuat manusia disembah,” kata Daniel dalam video Instagram, Minggu (11/9/2022).

Mengetahui pernyataannya itu bisa timbulkan kecaman dari para Kristiani, Daniel meminta para pengikut Yesus itu untuk membaca Yesaya 44 terlebih dahulu, sebelum berkomentar.

“Lu harus baca dulu, ini buat orang-orang yang mengakui sebagai pengikut Yesus, gue pengen kalian baca dulu Yesaya 44 ayat 13 sampai 20. Baru lu bisa komentar,” ujarnya lagi.

Daniel Mananta lebih lanjut mengatakan bahwa ada ajaran dalam Kristen yang tidak memperbolehkan membuat sesembahan dalam wujud patung.

“Itu kenapa Tuhan marah banget kalau misalnya dia dibentuk sebagai sebuah patung. Dia dibentuk sebagai berhala, sekali lagi coba baca Yesaya 44:13-20,” ujarnya lagi.

“Di situ Tuhan sampai bilang ini kayu yang lo gunakan dari kayu yang cantik, yang indah, yang ganteng. Dan, patung yang sama lo gunakan buat masak, buat bakar kayu untuk menghangatkan badan lo. Dan abis tuh dengan patung yang sama dengan kayu yang lo gunakan tiba-tiba lo sembah-sembah,” lanjutnya.

“Again, bukan gue yang ngomong tapi ada di Yesaya 44:13-20. Jadi di situ gue setuju kalau misalnya ada unclean spirit di patung,” tegasnya lagi.

Ketahui, sebelumnya Ustadz Abdul Somad (UAS) pernah mengatakan bahwa ada jin yang bersemayam di patung salib Yesus.

Pernyataan UAS tersebut sempat mendapatkan kecaman dari para penganut Kristen, sebab banyak yang menilai bahwa ia terlalu mencampuri urusan agama lain.