Cepat, Lugas dan Berimbang

Buntut Kenaikan Tiket Masuk TNK, Gereja Keuskupan Ruteng: Mestinya Ada Lonto Leok

Gereja Keuskupan Ruteng
Keindahan Komodo di Pulau Komodo (Shutterstock/Sergey Uryadnikov)

Juga, tambahnya, butuhkan proses sosialisasi yang tepat dan terus menerus.

Karenanya, “Kami mengimbau kepada semua pihak untuk membangun dialog dalam menangani isu-isu sosial bersama. Hal ini sangatlah selaras dengan budaya Manggarai, yakni lonto leok dalam rangka memperkuat kebersamaan dan kesatuan kita (nai ca anggit, tuka ca leleng). Cara atau metode untuk menyampaikan pendapat secara demokratis kiranya tidak berdampak merugikan pariwisata.” Pungkas RD Alfons.

Ia kemudian menjelaskan, bahwa manakala kebijakan menaikan tiket masuk TNK itu lakukan dengan pendekatan budaya lonto leok akan meminimalisir berbagai kekewatiran atau penolakan pelbagai pihak. Tertuma, penolakan dari pelaku pariwisata di Labuan Bajo, dan Flores secara umum.

Dengan demikian, konsekuensi logisnya, sektor pariwisata idealnya akan menciptakan Kesejahteraan umum, penghargaan martabat manusia. Dan, keutuhan ciptaan (ekologi) tetaplah menjadi kriteria utama dalam perjuangan moral dan sosial yang benar dan tepat.” Tegas RD Alfons.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel