Jakarta, infopertama.com – Salah satu partai politik baru di Indonesia sebagai calon peserta pemilu, Partai Ummat bentukan Pentolan PAN, Amin Rais. Dan, kini sedang menanti keputusan apakah bisa mengikuti pemilu pada tahun 2024. Sembari menunggu keputusan itu, salah satu kader partai Ummat di Bengkulu malah berurusan dengan tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror, Rabu, (09/02/22)
Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya membenarkan salah seorang dosen di Bengkulu berinisial RH tangkapan Densus 88 Antiteror Polri merupakan kader partainya.
Mustofa mengungkapkan RH bergabung dan menjadi kader Partai Ummat sejak tiga minggu lalu.
“Pak RH masuk Partai Ummat 3 Minggu lalu,” kata Mustofa kepada media, Senin (14/2).
Menurutnya, sebelum bergabung dan jadi kader Partai Ummat, RH memiliki riwayat aktif di sejumlah organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Nuhammadiyah.
“Selain itu, beliau juga dosen senior di Bengkulu dan memang pendakwah terkenal di Bengkulu,” kata Mustofa.
Mustofa menyatakan hingga saat ini Partai Ummat belum menonaktifkan RH. Sebab, keluarga RH sedang dirundung masalah.
Di sisi lain, kata Mustofa, dalam surat penangkapan RH tidak menyebutkan tindak kesalahan apa yang RH lakukan. Partai Ummat juga akan memberikan bantuan hukum.
“Sampai sekarang kami pun enggak tahu duduk persoalannya. Kami hingga kini tidak menonaktifkan beliau. Khawatir jadi fitnah,” tutur Mustofa.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap ketua Jamaah Islamiyah wilayah Bengkulu. Ada pula dua terduga teroris lainnya yang ditangkap di Bengkulu.
Total tiga tersangka yang ditangkap polisi di Bengkulu pada Rabu kemarin (9/2). Mereka antara lain CA, R, dan M.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan bahwa kedua rekannya M dan R yang membantu CA selama melakukan perekrutan anggota baru.
“Mereka sudah berbaiat kepada JI sejak 1999,” kata Ramadhan.
Penulis: Rickardus
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel