Jakarta, infopertama.com – Keputusan pemerintah yang tidak menggratiskan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat Indonesia dengan dalih demi keadilan jadi sorotan banyak pihak.
Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia Andry Garu misalnya, meminta Presiden Jokowi memberikan Vaksin secara merata kepada masyarakat.
Pernyataan ini Andry Garu sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab negara. Tentunya dalam upaya mengakhiri persoalan pandemi yang negara dan rakyat Indonesia hadapi saat ini.
“Desakan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 bagi semua warga Indonesia muncul dalam rangka membantu masyarakat yang mengalami kesulitan akut saat ini.” Ungkap Andry pada Rabu (16/11/2020).
Pemberian vaksin Covid-19 gratis bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai upaya yang tepat untuk memastikan pandemi virus corona di Tanah Air bisa segera berakhir.
Pasalnya, rasio penduduk yang harus membayar untuk mendapatkan vaksin adalah 70 persen atau sekitar 75 juta orang dari target 107 penduduk berusia 18-59 tahun yang pemerintah targetkan sebagai penerima vaksin Covid-19.
Ada kekhawatiran, sebagian besar warga akan menolak mendapatkan vaksin jika harus mengeluarkan biaya sendiri.
Selain itu, situasi pandemi dinilai sebagai situasi darurat sehingga pemerintah seharusnya menyediakan vaksin gratis sebagai tanggung jawab untuk melindungi warganya.
Hanya Kelompok Prioritas
Pemberitaan sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, terdapat 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin.
Dari jumlah tersebut perkiraan sekitar 32 juta orang gratis dan 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin.
“Iya, jadi perkiraan awal angka seperti itu untuk mencapai 67 persen orang yang imunisasi,” ujar Nadia melansir Kompas.com, Selasa (8/12/2020).
Dia mengatakan yang akan mendapatkan vaksin gratis antara lain tenaga kesehatan, pelayan publik, PBI, dan kelompok rentan lainnya.
Adapun vaksin Covid-19 Sinovac gelombang pertama tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu. Jumlahnya sebanyak 1,2 juta dosis. (Red)
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel