Air Hujan Bisa Bikin Pusing, Benarkah?

Air Hujan
Bupati Manggarai Heribertus Nabit menggunakan daun Pisang sebagai penutup kepala agar tidak kena air hujan (Foto: Facebook /Sirilus Ladur)

Jakarta, infopertama.com – Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan hujan turun tanpa bisa kita prediksi. Pasalnya, tidak sedikit dari kita yang akhirnya kehujanan dan merasakan sakit kepala akibat dari terkena tetesan air hujan.

Orang tua biasanya melarang anak-anaknya agar berteduh ketika hujan turun, dengan berbagai alasan yang salah satunya supaya tidak sakit kepala. Ataupun, kalau terpaksa maka usahakan agar kepala anda tidak terkena tetesan air hujan.

Hubungan air hujan dan sakit kepala ini kerap menjadi perdebatan. Banyak yang tidak setuju dengan statement ini, karena sakit kepala bisa saja tidak ada kaitannya dengan hujan.

Lantas sebenarnya benarkah ada keterkaitan antara hujan dan sakit kepala? Berikut ini penjelasan keterkaitan antara air hujan dan sakit kepala mengutip dari Healthline.

Tekanan Barometrik dan Kesehatan

Ternyata, sakit kepala setelah kehujanan memang berkaitan. Hal ini karena adanya tekanan barometrik.

Tekanan barometrik adalah tekanan udara atau jumlah gaya yang akan mengenai tubuh kita dari udara.

Ketika tekanan barometrik di luar turun maka akan menciptakan perbedaan udara di luar dan udara di sinus sehingga dapat menyebabkan sakit kepala.

Turunnya hujan akan menyebabkan perubahan tekanan karena pada saat hujan turun akan terjadi perubahan suhu yang ekstrem.

Oleh sebab itu, rintikan air hujan bisa menyebabkan kita merasakan sakit kepala.

National Library of Medicine, menyebutkan bahwa untuk menyebabkan sakit kepala tidak dibutuhkan perubahan tekanan barometrik yang signifikan.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel