Cepat, Lugas dan Berimbang

Wabup Puncak Jaya Papua Deinas Geleys Hadiri Peresmian Gereja Santo Nicolas Copu di Manggarai

Ruteng, infopertama.comWakil Bupati Puncak Jaya Papua, Deinas Geleys, S.Sos, M.Si mengunjungi Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 06 Juni 2023.

Orang nomor dua di Kabupaten Puncak Jaya Papua, Deinas Geleys hadir ke Manggarai dalam rangka menghadiri peresmian Gereja Santo Nicolas Copu, Stasi Copu, Paroki Beokina, Keuskupan Ruteng.

Dalam kesempatan berbincang dengan infopertama.com di halaman Gereja Santo Nicolas Copu, suami dari ibu Depina Karoba, Deinas Geleys mengaku tidak menyangka bisa menginjakan kaki di Manggarai.

“Saya tidak menyangka bisa datang ke Manggarai, tapi berkat Perhimpunan Bersatu Teguh, saya akhirnya ada di Manggarai.” Ungkap ayah enam orang anak, kandidat Calon Bupati Puncak Jaya Deinas Geleys.

“Di daerah NTT ini hampir sama dengan kita di Papua. Tidak ada beda jauh. Yang pertama, kita bersyukur kepada Tuhan kita orang Papua, Kristen 99%, terus di sini (Flores) 99% Katolik.

Yang kedua, saya tidak berpikir akan datang dan injak di tempat ini tetapi kita adalah bersaudara. Berkat Tuhan juga, ternyata ketika saya ada di sini saya bisa berjumpa dengan banyak orang. Berjumpa teman-teman kami, saudara-saudara kami, sebagai anak bangsa dengan berbagai latar belakang agama, budaya dan sebagainya.

Menurut Deinas Geleys, misi kemanusian sebagai spirit Perhimpunan Bersatu Teguh (PBT) yang diketuai oleh pak Andreas menghantarnya menjadi orang orang Manggarai usai dikalungi Selendang Songke dan Peci Songke di Bandara Frans Sales Lega, Selasa, 6 Juni 2023 pagi.

Deinas Geleys
Pengalungan Selendang dan Peci Songke kepada Wakil Bupati Puncak Jaya saat tiba di Bandara Frans Sales Lega, Manggarai. (infopertama)

Ia bercerita bahwa, PBT ini adalah sebuah wadah dengan visi besar memanusiakan manusia. Pak Andreas melalui PBT telah dan akan terus melakukan kegiatan-kegiatan kemanusian di daerah-daerah terpencil. Termasuk di Manggarai.

Operasi Katarak dan Gereja Sekolah Mknggu di Puncak Jaya

Pertama kali saya mengajak Pak Andreas dengan PBT ke Puncak Jaya untuk kegiatan kemanusian Operasi Mata Katarak. Kemudian, saya ajak lagi ke Puncak Jaya untuk kegiatan yang sama, Operasi Mata Katarak secara gratis di sana. Total semua yang sudah sembuh ada 597 orang.

Setelah itu, beliau melihat ada satu gereja di sana tapi belum ada gereja sekolah minggu. Dia bangun di Puncak Jaya gereja sekolah Minggu, kemudian diresmikan oleh pak Jendral Doni Monardo dan rombongannya berangkat ke sana.

Tingkat kesulitan di Puncak Jaya begitu luar biasa, tetapi beliau punya hati besar membantu rakyat kami di Papua, lebih khusus di Puncak Jaya.

“Sejak itulah, dan atas ajakan Pak Andreas saya terpanggil tuk bersama PBT menjalankan aksi-akasi kemanusian bagi sesama anak bangsa di daerah-daerah Pinggiran Indonesia.”

Hal yang sama juga kemarin, di sini (RS St. Rafael Cancar) juga PBT telah melakukan operasi mata katarak gratis dengan jumlah peserta 150 lebih.

Tentu tidak hanya itu (operasi Mata Katarak), Pak Andreas dengan PBT ini juga membantu masyarakat dengan mendirikan fasilitas umum, seperti tempat ibadah. Salah satunya seperti hang hari ini akan diresmikan Bapak Kardinal Suharyo, Gereja Santu Nicolas Copu.

Ini tentu sesuatu yang luar biasa, gereja semegah ini di tempat yang sangat luar biasa. Apalagi, respon masyarakat di sini dengah keramahannya. Tapi, saya tidak merasa sebagai orang asing ketika sampai di sini, tidak kaget dengan keramahan orang Manggarai karena di Puncak Jaya juga saya selalu dengan orang-orang NTT, orang-orang Manggarai yang bekerja di kab. Puncak Jaya.

Andreas dan PBT ke depan

Deinas Geleys sebagai pribadi, sebagai anak kampung di Puncak Jaya, Papua melihat pak Andreas dan kawan-kawan dalam PBT ini sesuatu yang luar biasa. “Karenanya, saya dan mewakili masyarakat Puncak Jaya juga masyarakat di daerah lain termasuk Manggarai ini berharap agar kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini saja.”

Ia melanjutkan, Pak Andreas tidak berakhir sampai menetap di Jakarta. Ia boleh tinggal di Jakarta, usahanya di Jakarta tetapi hatinya bisa membangun di, seperti NTT bagian pinggir-pinggiran ini. Kalau bukan Andreas, siapa lagi yang bisa melihat di sini.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â