Jakarta, infopertama.com – Penetapan Tersangka terhadap Johnny G Plate membuat Partai NasDem pecah konsentrasi dalam menghadapi pemilu 2024. Bukan tanpa alasan mengingat dengan jabatan Menteri Komunikasi dan informatika ini di Partai Nasdem sebagai Sekjend.
Jhoni Plate tersandung dalam kasus korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G dan sarana infrastruktur pendukung paket 1,2,3,4, dan 5 Bakti Kominfo pada TA. 2020-2022 yang menimbulkan kerugian negara sebesar Rp8 triliunan.
Menanggapi status tersangka terhadap Sekjend Partai Nasdem Johnny Plate tersebut, Pengamat Kebijakan Publik dari Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo) Yohanes Oci menegaskan jika hal itu sudah diprediksi dari awal sebab beberapa kali disebutkan dalam berkas acara pemeriksaan para saksi.

“Itu bukan kejutan ya, itu sudah kita duga dari awal karena nama dia (Jhoni G. Plate) sudah beberapa kali disebutkan dalam berita acara pemeriksaan saksi,” ujar Yohanes Oci Direktur eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo) ini.
Ia menilai penetapan status tersangka terhadap Sekjend Partai Nasdem ini akan berdampak pada menurunya elektabilitas partai. Sebab, yang paling disorotin oleh publik terhadap partai politik adalah sejauh mana partai politik itu menjalankan pendidikan politik kepada para kader agar menjadi kader yang taat pada hukum sehingga tidak tersandung kasus korupsi.
“Ini pasti sangat berdampak negatif terhadap elektabilitas partai Nasdem menjelang pemilu 2024. Saudara kita ini kan mengemban jabatan strategis di struktural partai yaitu sebagai sekjend partai. Maka secara tidak langsung masyarakat akan melihat dan menilai apa yang digaungkan oleh Surya Paloh selaku ketua umum partai selama ini dengan jargon transparansi, akuntabilitas semuanya kan jadi omongan pepesan kosong. Apalagi mereka mengusung jargon politik saat ini koalisi perubahan sementara kader terbaik mereka tersandung kasus korupsi. Ini bisa dikatakan menepuk air di dulang terpercik muka sendiri,” papar Akademisi Asal Kabupaten Manggarai Timur ini.
Kembali Ia tegaskan agar Jhoni G. Plate harus membuka kasus ini secara terang benderang terkait dengan aliran dana dari hasil korupsi tersebut.
“Kita berharap agar saudara kita ini membuka kasus ini secara terang benderang kemana mengalirnya itu uang hasil korupsi. Kan tidak mungkin dana sebesar itu masuk ke kantong nya dia semu. Ya…pasti lah ada aliran sana-sini apakah ke orang per orang atau ke lembaga atau ke organisasi tertentu. Makanya Kejaksaan harus usut tuntas itu uang mengalirnya kemana aja. Termasuk saudara Jhoni juga harus kooperatif untuk membuka itu semua,” sambungnya.
Ia juga tidak menafikan jika setelah penetapan status tersangka kepada Sekjend partai Nasdem ini pasti akan digiring ke arah politik dengan pertimbangan hubungan antara Nasdem dengan Jokowi akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja.
“Kita lihat nanti beberapa hari atau ke depannya nanti pasti pembahasannya digiring ke arah politik hanya karena perbedaan pilihan bakal calon presiden 2024. Dan, pasti dianggap itu semua pasti permainan penguasa. Itu tidak mungkin dihindarkan dan pasti hal itu terjadi. Tapi saya sarankan ke masyarakat agar melihat kasus ini lebih kepada pendekatan hukum. Karena kejaksaan bekerja atas dasar bukti hukum dan kecukupan alat bukti,” tutupnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â