Ruteng, infopertama.com – Dalam rangka memeringati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret 2023, Pemerintah Kec. Reok tingkat Kelurahan Mata Air, melalui SIBAT Mata Air bekerja sama dengan PMI Kab. Manggarai melaksanakan giat nyata penanaman tanaman di Bukit Tengku Romot, Kurahan Mata air, Kec. Reok, Kabupaten Manggarai, NTT.
Adapun kegiatan tersebut berlangsung hari ini, Selasa, 21 Maret 2023 sekira pukul 09:45 WITA.
Berdasarkan pantauan Media di lokasi, bahwa kegiatan seremonial penanaman jenis tanaman tersebut, dibuka oleh PLT (Pelaksanaan Tugas) Camat Reok, Theobaldus Junaidin, SH dan disaksikan oleh Lurah Mata Air, Rita Udin dan Ketua Sibat Kelurahan Mata Air, Linus Nabo serta para undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Lurah Mata Air, Rita Udin, mengatakan, Hari Hutan Internasional di peringati setiap tanggal 21 Maret di seluruh dunia. Mengangkat tema, “Hutan dan Kesehatan” peringatan hari hutan sedunia ini didedikasikan untuk mengedukasi tentang pentingnya mencintai hutan dan pepohonan serta menjaga hutan.
“Tema ini mendorong agar individu, organisasi, dan pemerintah untuk mengambil tindakan melindungi hutan, menanam pohon, mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan mendukung inisiatif konservasi hutan,” beber Rita Udin melanjutkan.
PMI yang menginisiasi kegiatan peringatan hari hutan sedunia ini bersama SIBAT Kelurahan Mata Air melaksanakan Penanaman Simbolis Gerakan Tanam Pohon Massal di area bukit Tengku Romot. Hal ini menandakan bahwa baik PMI maupun pemerintah telah bertindak nyata mencintai dan menjaga hutan.
Rita juga mengucapan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap terselenggaranya kegiatan ini dan mengajak untuk siap merawat dan menjaga hutan.
Hal senada, juga disampaikan Ketua Sibat Kelurahan Mata Air, Linus Nabo. Ia ucapkan terima kasih kepada peserta yang sempat hadir pada kegiatan tersebut.
Hari ini adalah menjadi momen bagi kita semua untuk memperingati Hari Hutan Sedunia.
“Untuk itu sebagai penghargaan di hari Hutan Sedunia ini, kita semua diajak untuk merawat bumi, malui giat nyata menanam jenis tanaman yang akan kita tanam.”
Lebih lanjut, Linus menyampaikan bahwa, ada 12 jenis tanaman yang akan kita tamam pada hari ini. “Semoga tanaman tersebut di kemudian hari akan tumbuh baik dan bisa menyelamatkan kita, karena hutan menjadi sumber hidup manusia.” Tutur Linus.
Terpisah, Ketua PMI Kabupaten Manggarai
Hironnymus A. Kaunang, BcKn menjelaskan bahwa, kegiatan penanaman simbolis ini lakukan di Desa Salama, Desa Bajak, dan Kelurahan Mata Air bertepatan dengan momen Hari Kehutanan Sedunia dan Hari Air Sedunia
PMI Kabupaten Manggarai melalui Program Pengurangan Resiko Terpadu Kawasan Daerah Aliran Sungai (PERTAMA DAS) melakukan penanaman 30.000 bibit di sepanjang Kali Wae Pesi dan Pesisir Pantai Tempode dan Nanga Banda. Serta pada Bukit Tengku Romot Kecamatan Reok.
Lebih lanjut, Ronny mengatakan bahwa, gerakan penanaman 30 ribu bibit tanaman sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap penguatan ekosistem di tepian Sungai Wae Pesi dan pesisir pantai.
Puluhan ribu bibit yang ditanam adalah bibit lokal yang dikeromendasikan tim teknis PKSPL IPB University. Mereka datang langsung ke tiap desa/kelurahan program sehingga dalam pengerjaannya tidak menyulitkan SIBAT untuk mendapatkannya. Kecuali vetiver yang memang hampir susah didapat di seputaran Kecamatan Reok.
“Kita harapkan kegiatan kita turut berkontribusi bagi terwujudnya lingkungan yang sehat. Sehat dari ancaman erosi banjir, sehat bagi berbagai organisme di dalam Sungai Wae Pesi. Sehat bagi kita semua yang menggunakan jasa ekosistem air Sungai Wae Pesi,” ujar Ronny.
Di kesempatan lain, Thommy Hikmat, selaku Koordinator Program Pertama DAS PMI Kab. Manggarai, menyampaikan, bahwa data jumlah yang ditanam di 5 desa/kelurahan yakni 37.766 anakan. Dan, yang sudah layak tanam secara keseluruhan ada sekitar 30.555 anakan. Di antaranya seperti jenis tanam rumput vetiver atau akar wangi sementara jenis lain adalah tanaman pepohonan.
Jenis tanaman lain, lanjutnya juga bisa ditanam berdasarkan fungsinya seperti di pesisir di tanam bakau dan cemara laut. Di Dusun Tempode Desa Salama sebanyak 200 anakan cemara laut juga ditanam.
Sementara untuk bakau yang nantinya akan ditanam di sekitar Nanga Banda belum bisa dilakukan penanaman. Menurutnya, karena masih membutuhkan beberapa minggu untuk layak tanam.
Hadir pada kegiatan tersebut, Aparat Polsek Reo, Anggota Koramil Reo, Perwakilan Tokoh masyarakat Reo, Perwakilan pelajar Reo dan awak media
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â




