Cepat, Lugas dan Berimbang

Sendal Seribu, Melihat dengan Jelas

Rabu, 15 Februari 2023
Hari Biasa, Pekan Biasa VI
Mrk. 8:22-26
[Thn. VI-SS/46/2/2022]

Antifon Pembuka

Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan
Di depan seluruh umatNya di pelataran Bait Allah

                    

Doa Kolekta
Marilah kita berdoa
Allah Bapa Mahasetia Engkau senantiasa nepati SabdaMu. Semoga mata hati dan budi kami Kau buka agar dapat memandang PuteraMu terkasih yang Kautunjukkan kepada kami. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami Yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.

Bacaan Injil

Inilah Injil Suci menurut Markus

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya. Ia bertanya, “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, “Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan.”

Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, “Jangan masuk ke kampung!”
Demikianlah Sabda Tuhan

Melihat dengan Jelas

Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih,
“Jika hidupmu tidak memiliki tujuan untuk memuliakan Allah, maka hidup itu menjijikan dan bahkan memuakan” St. Josemaria Escriva

Hidup ini akan dipenuhi dengan cinta dan sukacita bila mata hati kita dapat melihat dengan jelas. Melihat dengan jelas ke dalam diri sendiri yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan, menyadari dan mengakuinya agar kita tidak mudah melihat kelemahan dan keterbatasan orang lain. Kita mungkin sering terperangkap dalam sikap melihat dengan jelas kesalahan dan kekurangan orang lain lalu menjadi bahan diskusi dari mulut ke mulut.

Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih,
Sesungguhnya hal demikian akan terjadi dalam hidup kita, ketika mata hati dan iman kita menjadi buta. Saat itu gelaplah jalan hidup kita! Gelaplah pandangan kita terhadap sesama. Dalam keadaan demikian, kita harus segera menyadari akan kebutaan batiniah yang ada di dalam hati kita. kita harus membiarkan diri kita dituntun oleh kasih karunia Allah.

Membiarkan tangan kita dipegang oleh YESUS sendiri. Dia memegang tangan kita dan membawa kita keluar dari kampung! Yesus membawa kita keluar dari situasi dan pengalaman kegelapan di dalam hidup kita saat ini. Dia memegang tangan kita, bukan kita yang memegang tanganNya. Itu berarti, Dia mau kita selalu berada dalam genggamannya. Dia mau kita berjalan bersamanya selalu. Jika kita yang memegang tanganNya maka akan ada kemungkinan untuk melepaskanNYA.

Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih,
Dengar pesan Yesus kepada orang yang telah sembuh matanya agar jangan masuk ke kampung. Matanya telah sembuh, kini dia bisa melihat dengan jelas. Kiranya, hal ini juga mendorongnya untuk berjalan menuju kebenaran.

Setelah YESUS membawanya keluar dari kampung, YESUS menyuruhnya pulang ke rumah dan jangan masuk ke kampung. Jangan masuk ke kampung, jangan lagi kembali ke cara hidupnya yang lama, cara hidup yang penuh dengan kegelapan. Jangan lagi kembali kepada orang-orang yang telah menghina kebutaanmu. Tetapi, hiduplah dengan sebuah cara pandang yang baru terhadap diri sendiri dan dunia sekitar.

Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih,
Mata kita pun telah disembuhkannya karena itu jangan lagi masuk ke dalam kegelapan. Kita harus bisa melihat dengan jelas, mana yang baik dan berkenan kepada Allah dan mana yang tidak!

Jangan lagi melihat masa lalu kita, tetapi hiduplah dengan penuh sukacita karena Yesus telah menjamah mata kita. Jangan lagi kita melihat kekurangan dan keterbatasan orang lain, tetapi pandanglah sesama kita dengan tatapan yang jelas penuh dengan cinta dan kasih. Karena mata kita sudah bisa melihat dengan jelas, jangan kembali ke kampung!

Melihat dengan Jelas

Doa Penutup

Marilah Kita Berdoa
Allah Bapa Mahabaik, kami bersyukur atas kasih karuniaMu yang melimpah dalam hidup kami. Semoga kami selalu mengusahakan yang baik, saling mengampuni, saling mengasihi sampai kami masuk dalam kehidupan yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel