Cepat, Lugas dan Berimbang

Cinta Sejati Tak Pernah Memandang Perbedaan

Refleksi Hidup Membiara

Oleh Sonya Veningsi Tenis

Keberagaman yang terjalin dalam sebuah komunitas merupakan suatu anugerah yang unik dari TUHAN. Keberagaman budaya, suku, bahasa, agama, maupun karakteristik merupakan cara TUHAN menyatukan putra-putri-Nya dalam hidup dan panggilan membiara.

Bagi ALLAH, di dunia ini semua manusia adalah sama di hadapan-Nya, sehingga Ia mencintai dengan cinta-Nya yang tulus dan tak pernah menuntut balasan. Berbeda dengan kita manusia, kadang kala dengan keegoisan diri, kita cenderung untuk mengabaikan sesama yang adalah ciptaan TUHAN sendiri.

Salah satu alasan kita mengabaikan sesama juga karena perbedaan. Kata perbedaan di mata manusia ibarat dinding pemisah antara satu dengan yang lain. Saya melihat bahwa terkadang manusia terlalu terikat dengan kata perbedaan itu sehingga mengakibatkan sebuah sikap persaingan yang tidak sehat. TUHAN tidak pernah menelantarkan anak-anak-Nya, karena Ia tahu bahwa tanpa DIA kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Ada sekian banyak kisah menarik maupun menantang yang telah kita rajut bersama SANG CINTA SEJATI yakni ALLAH sendiri. Cinta-Nya tak pernah memandang perbedaan. Ia mencintai dengan tulus, murni dan sama bagi kita manusia. Sebab, keberagaman merupakan suatu berkat dan anugerah dari ALLAH agar kita terbuka untuk menerima setiap perbedaan itu. Dan, bukan melihat perbedaan itu sebagai tembok pembatas antara saya dan kamu.

TUHAN menghendaki agar kita kita saling mencintai sebagaimana Ia mencintai kita apa adanya. Cinta yang tulus dan murni adalah buah-buah Roh Kudus dalam hati kita. Dan, kita pun mesti memancarkan Roh cinta itu bagi semua orang yang kita jumpai.

Saya melihat dan menyadari bahwa kehadiran SANG CINTA SEJATI dalam diri sayalah yang memampukan saya untuk terbuka menerima dan mencintai semua orang yang saya jumpai. Saya juga melihat ketegasan ALLAH dalam diri para formator saya, yang dengan cinta yang tulus pula menerima, merangkul dan mencintai diri saya apa adanya. Yang perlahan-lahan membentuk diri saya menjadi pribadi yang setia dan tulus mencintai semua orang tanpa memandang perbedaan dan lain sebagainya.

Dalam keseharian hidup, saya tidak pernah terlepas dari sejuta kisah yang saya alami. Perjumpaan saya dengan setiap pengalaman itu menyadarkan saya bahwa ALLAH tak pernah membiarkan saya berjalan dalam lorong-lorong gelap hidup ini. Tetapi, Ia selalu merangkul saya dalam naungan sayap cinta-Nya yang tulus dan murni dalam diri sesamaku dalam komunitas.

Juga, menyadari keberagaman dalam hidup bersama merupakan lambang cinta ALLAH yang nyata, yang mengajarkan saya akan arti sebuah kata cinta. Mencintai dan dicintai dalam keberagaman merupakan wujud nyata cinta ALLAH bagi kita untuk saling melengkapi satu sama lain.

Dalam realitas hidup harian saya, ALLAH sangat berperan aktif dalam kebersamaan dengan sesama yang memampukan saya untuk melihat keberagaman itu sebagai bagian dari diri saya. Yang memberi rasa nyaman untuk dijalani dalam hidup dan panggilan suci ini. Saya melihat perbedaan itu sebagai suatu daya dorong bagi diri saya untuk saling mendukung dan selalu beranggapan bahwa walaupun berbeda tetapi kita adalah satu dan sama di mata TUHAN. Saya pun merefleksikan bahwa saya mesti terbuka untuk menerima dan menghargai setiap keberagaman itu sebagai hadiah teindah dari TUHAN bagi diri saya.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel