Cepat, Lugas dan Berimbang

Berdoa Dalam Rumah Tuhan

Rumah Tuhan
Gereja Katolik Umat Stasi Wase Wengke di Keuskupan Ruteng, hasil swadaya umat setempat. Kondisinya bertolak belakang dengan megahnya katedral Ruteng dengan parkiran luas kendaran mewah para imam. (RadarNTT/AdyJaya)

Pekan Biasa V
Selasa, 8 Februari 2022

1Raja-Raja 8: 22-23.27-30; Markus 7: 1-13

Rumah Tuhan tersedia agar manusia bertemu dengan Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Inilah kata-kata Salomo:

Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mesbah Tuhan di hadapan segenap jemaat Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata: “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu” (1Raj 8: 22-23).

Seperti bangsa Israel memiliki rumah Tuhan, demikian juga kita mempunyai Gereja tempat perjumpaan kita dengan Tuhan. Gereja didirikan dan ditahbiskan untuk Tuhan. Tujuannya adalah agar manusia datang untuk bertemu dengan Tuhan dan untuk berdoa kepada-Nya.

Karena itu hendaklah kita selalu menyediakan waktu untuk datang kepada Tuhan di dalam Gereja. Di mana saja, termasuk di rumah masing-masing kita memang dapat berjumpa dan berdoa dengan Tuhan atau berdoa kepada Tuhan. Namun berdoa di rumah tidak sama nilainya dengan berdoa di dalam Gereja. Rumah adalah tempat tinggal kita manusia. Sedangkan Gereja adalah tempat tinggal Tuhan. Maka berdoa di Gereja pasti nilainya atau bobotnya lebih istimewa dibandingkan dengan berdoa di rumah masing-masing.

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel