Ruteng, infopertama.com – Biara Suster Misionaris Claris (MC) Redong menyelenggarakan talkshow Kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS.
Talkshow ini dilaksankan dalam rangka memperingati 25 tahun karya pelayanan di Keuskupan Ruteng dan 75 tahun Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.
Kegiatan yang bertajuk “Sayangi Dirimu, Jauhi Risiko” berlangsung di Aula Gedung Timur Lantai 5 Unika Santu Paulus Ruteng pada, 3 Mei 2025.
Talkshow ini menghadirkan pembicara lintas sektor dari unsur medis, psikologis, pemerintahan, gereja, dan organisasi non-profit.
Hadir sebagai keynote speech, Ibu Bupati Manggarai, Meldiyanti Hagur, yang menyampaikan apresiasinya atas kerja kolaboratif berbagai pihak untuk membuka wawasan remaja mengenai isu kesehatan yang krusial ini.
“Penanganan HIV-AIDS di Manggarai perlu kolaborasi dengan berbagai pihak” tegas Ibu Meldy.
Ibu Meldy berharap agar anak-anak yang hadir hari ini menjadi change of agent, sehingga bisa mengurangi jumlah penyebaran HIV-AIDS.
25 Tahun Pelayanan: Dari Aksi Sosial hingga Pendidikan Nilai
Sr. Flaviana, MC, pimpinan biara MC wilayah Manggarai Raya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian syukur 25 tahun pelayanan mereka.
“Kami telah melakukan kegiatan rohani dan sosial, seperti kunjungan terhadap lansia dan panti asuhan, rekoleksi, jalan sehat, dan talkshow ini sebagai wujud terima kasih kami kepada Tuhan,” ujarnya.
Dr. Maksimilianus Jemali, M.Th., (Dr. Lian) Ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dan penting bagi keberlangsungan hidup generasi muda Manggarai.
Dalam laporannya, Dr. Lian berharap agar kegiatan seperti ini tidak hanya dilaksanakan hari ini tetapi dapat dilanjutkan di masa mendatang.
Isu Kesehatan Reproduksi: Perspektif Medis dan Psikologis
Sebagai pemateri utama, dr. Yohana Joni, Sp.OG menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS.
Ia mengajak peserta untuk menjaga tubuh sebagai bentuk penghormatan diri.
“Tolong, jagalah tubuh Anda sebaik mungkin,” pesannya kepada para remaja.
Sementara itu, Play Therapist, Anggi Narwastu Ratsih, M.Pd menggarisbawahi pentingnya manajemen stres dan penguatan nilai diri agar remaja tidak mudah terjebak dalam perilaku berisiko.
“Pilihan kecil hari ini menentukan masa depan kita. Hidup kita sangat berharga maka jangan isi dengan hal-hal yang tidak berharga,” tegasnya.
HIV/AIDS di Manggarai: Fakta, Risiko, dan Penanganan
Kunigunda Albert Da, S.KM., M.Epid, menyajikan data bahwa terdapat 467 kasus HIV/AIDS di Manggarai Raya sejak 2013–2024, dengan kelompok risiko mencakup pelajar, sopir, petani, hingga ASN.
Kosmas Takung dari KPAD Manggarai menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah terus mendorong 3 Zero: nol infeksi baru, nol kematian akibat AIDS, dan nol stigma terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Kolaborasi Gereja dan Lembaga Anak untuk Pencegahan Dini
Ignatius Anggoro Suryo, Manajer Wahana Visi Indonesia (WVI) Manggarai Raya, menyampaikan pentingnya peran Forum Anak sebagai edukator sebaya dalam penyuluhan HIV/AIDS.
Sementara itu, RD. Blasius Harmin dari Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng menegaskan bahwa kesehatan reproduksi menjadi bagian dari kesiapan menuju kehidupan keluarga yang berkualitas, sesuai nilai-nilai Katolik.
“Kesehatan calon pasangan adalah bagian dari Bonum Coniugum (kebaikan perkawinan), dan ini perlu ditanamkan sejak remaja,” katanya.
Peneguhan Nilai dan Tanggung Jawab Moral
Dr. Marselus Ruben Payong, Warek I Unika St. Paulus Ruteng, menyebut talkshow ini sebagai bentuk sinergi antara ilmu dan hati nurani.
“Menjaga kesehatan reproduksi adalah pilihan yang berpangkal pada ketaatan terhadap hati nurani,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ia juga mengucapkan terima kasih karena Unika dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan edukatif tersebut.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel