Tim PADIATAPA PLN Sosialisasi Energi Panas Bumi di Lungar dan Mocok

SK Penlok

Ruteng, infopertama.comTim Free Prior Informed Consent (FPIC) atau persetujuan atas dasar informasi di awal tanpa paksaan (PADIATAPA) perluasan PLTP Ulumbu (Energi Panas Bumi) unit 5-6 Poco Leok menggelar sosialisasi di kampung Lengkong Desa Lungar dan Desa Mocok, Kec. Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selasa, 27 Februari 2024.

Kegiatan sosialisasi terhadap dua warga gendang Rebak dan Lungar ini utamanya adalah yang berdomisili di dekat wilayah Wellped G dan D. Di lokasi Tim FPIC pun disambut dan diterima secara adat Manggarai.

Sosialisasi ini juga merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk warga desa guna mengenal lebih dekat terkait energi bersih geothermal.

Dalam kegiatan tersebut, Tim FPIC Denis Goonting menyentil terkait perubahan iklim yang selama ini dialami oleh manusia di seluruh dunia.

Di mana, sejak 30 tahun terakhir dunia telah dilanda perubahan iklim, yang menyebabkan perubahan suhu udara.

“Karena itu, perubahan iklim itu tentunya mengakibatkan adanya angin topan atau badai. Sedangkan yang sudah terjadi di NTT adalah badai seroja, kekeringan, kebakaran hutan, gagal panen, kemarau panjang, hingga banjir,” ungkap Denis Goonting.

Kendati demikian kata dia, hingga saat ini pemerintah dari seluruh dunia dan PBB telah mengambil langkah untuk menangani permasalahan tersebut.

Di sisi lain, ia juga menjelaskan soal Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari perusahaan (PLN) demi meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di sekitar PLTP Ulumbu.

Ia juga memaparkan manfaat-manfaat proyek strategis nasional Geothermal kepada masyarakat. Hal ini diharapkan menjadi dasar pikiran untuk masyarakat, sebelum mengambil keputusan mendukung atau menolak pembangunan tersebut tanpa paksaan atau intimidasi.

Di hadapan peserta yang hadir, tim FPIC menerangkan, geothermal atau panas bumi merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan aktivitas-aktivitas pertambangan yang lain.

“Yang membedakan aktivitas geothermal dan Migas adalah kandungan yang diambil dari dalam bumi. Pada Migas, yang diambil adalah minyak dan gas. Sementara, pada Geothermal, yang diambil hanyalah uap panas yang dihasilkan bumi. Kalaupun ada air, yang sangat dibutuhkan dalam geothermal tetap akan dikembalikan ke dalam perut bumi,” pungkasnya.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV