Ruteng, infopertama.com – Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai terus melakukan razia di lokasi keramaian kota Ruteng.
Pantauan inforpertama.com, petugas secara tiba-tiba mendatangi ratusan warga yang sedang berkerumun di BRI Unit Ahmad Yani Ruteng, pada Jumat (07/05/21) Siang.
Kerumunan Nasabah BRI tersebut kedapatan duduk berdempetan dan ada yang tak bermasker. Petugas kemudian mengarahkan mereka agar duduk atau berdiri dengan tetap menjaga jarak. Sementara yang tidak memakai masker agar pulang. Petugas kemudian memberikan arahan kepada warga tentang bahaya covid-19.
Usai memberikan arahan, kepada awak media anggota satgas dari Polres Manggarai, Bripka Fransiskus S. Maja, menjelaskan satuan gugus tugas tidak pernah berhenti untuk menghimbau masyarakat untuk terus menaati protokol covid-19. Sebab, sampai saat ini wabah covid-19 masih ada, sementara masyarakat sudah mulai mengabaikan himbauan pemerintah.
“Kita sudah mulai bandel makanya dirazia, bahkan ada sanksi sebenarnya. Tetapi kita masih kasihan dengan masyarakat. Cuma kita mau agar masyarakat sadar,” ungkap Bripka Frans.
Terkait kerumunan yang terjadi di BRI Unit Ahmad Yani, Bripka Frans menuturkan pihak gugus tugas sebenarnya sudah melakukan kordinasi dengan pihak bank agar mengatur posisi para nasabah sebaik mungkin saat mengantri.
“Hanya kita tidak tau, mungkin masyarakat yang tidak mau diatur atau seperti apa? Makanya kita pantau lansung,” katanya.
Berkerumun Demi Kelancaran Pencairan
Sementara itu Sebinus Sabin, salah satu warga yang berada di lokasi razia mengaku sangat menghargai himbauan petugas. Namun, menurutnya warga berdesakan atau duduk berdempetan, karena ingin memastikan urusannya lancar dan namanya segera dipanggil. Seperti warga lainnya, Sebinus Sabin datang untuk mengurus pencairan bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) anaknya.
“Sebenarnya kita tidak mau berkerumun, tapi kita mau agar urusan kita lancar. Tapi di bank ini banyak orang, kalau jauh dari petugas bank kita tidak bisa dengar nama dipanggil,” ungkap Sabin.
Sabin mengaku khawatir dengan kerumunan massa tersebut sebab semuanya berasal dari kecamatan yang berbeda-beda. Antara satu dengan yang lainnya tidak saling tau apakah terpapar virus atau tidak. Dia pun berharap agar ada kebijakan dari pemerintah atau pihak bank dalam proses pencairan uang bantuan dari masyarakat.
“Cairkan di sini bagus, di sekolah juga bagus. Tapi kita harap mungkin bank bisa kerjasama dengan sekolah dan kepala desa agar pencairannya bisa di desa atau sekolah,” kata Sabin.
Menurutnya selain mengantisipasi penyebaran virus, hal itu juga demi menghemat pengeluaran warga karena tidak akan membayar mahal biaya transportasi seperti ketika datang ke Ruteng.
“Tapi semua tergantung pemerintah, pak,” tutupnya.
Sementara itu, petugas bank yang hendak dimintai keterangan terkait kerumunan warga tersebut, enggan berkomentar dan lansung masuk ke kantor kemudian menutup pintu.
Hasil pantauan infopertama.com, beberapa bank di kota Ruteng memang nampak ramai pada beberapa minggu belakangan ini. Warga yang datang umumnya ingin mencair dana bantuan dari pemerintah seperti Bantuan UMKM, BPUM dan lain-lain. (Red-An)
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel