Jakarta, infopertama.com – Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL) mengungkapkan suatu fakta yang mencengangkan. Pasalnya, mereka mengklaim berdasar hasil penelitaan yang salah satunya bahwa sebenarnya, binatang purba Komodo di NTT lebih dulu hidup di Pulau Sumba, sebelum hijrah ke TNK, Manggarai Barat.
Bahkan, mereka menyebut Sumba sebagai dunia yang hilang.
Hal ini terungkap melalui laporan dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’. Laporan itu merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut.
Ribuan tahun lalu, Sumba ternyata menjadi rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah. Antara lain gajah mini, tikus dan kadal raksasa, serta spesies komodo.
Selain itu, ada juga fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores. Hal ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.
Laporan menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, mengutip Mongabay, Senin (6/3/2023).
Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).
Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu namai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.
Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah bernama ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini oleh arkeolog temukan di Flores, bagian utara dari Sumbaa.
Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.
“Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.
Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.
“Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” kata Turvey.***
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel