Presiden Jokowi telah mengumumkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 melalui kanal Youtube Sekretariat Kabinet RI pada Kamis, 14 April 2022 kemarin.
Kabar tersebut resmi dengan Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemberian THR dan gaji ke-13 tahun 2022.
Dalam PP tersebut, Jokowi juga memberikan tunjangan sebesar 50 persen untuk ASN, TNI, dan Polri yang memiliki Tunjangan Kinerja (Tukin).
Melihat hal itu pengamat politik Rocky Gerung, menilai bahwa keputusan ini adalah bentuk kepanikan dari sang Presiden.
Rocky Gerung juga mengomentari aksi Jokowi yang menurutnya repot-repot hingga mengumumkan sendiri gaji ke-13 dan THR. Menurutnya, Menteri Keuangan juga sudah cukup untuk mengumumkan hal semacam ini.
“Flyer (gaji ke-13) ini memang perlu, supaya semua orang tahu masih ada uang. Dan (keputusan gaji ke-13 serta THR) sangat mungkin Presiden Jokowi putuskan itu, bahwa dia musti mengumumkan sendiri. Dan, dia langsung memerintahkan bawahannya bikin flyer,” ucap Rocky pada kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Rocky melihat, ini adalah salah satu itikad kepanikan terutama setelah melihat adanya krisis di Sri Lanka. Menurutnya Presiden juga cemas hal yang sama bisa terjadi di Indonesia.
“Tapi betul, bahwa (gaji ke-13) adalah hal teknis yang sudah diatur. Ada gaji ke-13 segala macam, ngapain mesti dipamer-pamerin. Memang Presiden adalah seorang sosok yang nggak bisa kalau nggak bikin headline. Padahal headlinenya itu dirobek-robek mahasiswa,” ujar Rocky Gerung.
Ketidakpercayaan Diri Presiden
Menurutnya akan gaji ke-13 seolah menjadi sogokkan lagi untuk masyarakat. Rocky mengungkap, seharusnya apa yang perlu perhatikan saat ini adalah hutang, mengingat bahwa hutang Indonesia lebih banyak dari hutang Sri Lanka.
“Kalau bandingkan dengan Sri Lanka, mereka berhutang 700 Triliun Sudah panik. Kita berhutang 10 ribu Triliun masih tenang-tenang aja. Tapi orang tetap anggap bahwa Indonesia ini fragile alias sangat rapuh, dan setiap saat bisa saja jadi seperti Sri Lanka,” kata Rocky Gerung.
Tapi apa boleh buat, lantaran banyak konsumsi biaya negara yang harus biayai dari utang luar negeri tersebut, menurut Rocky Gerung.
“Jadi sebetulnya Presiden menyembunyikan sesuatu di belakang flyer itu, itu adalah flyer gelap yang nggak mau buka,”
Menurutnya, pasti Kabinet sendiri bingung saat melihat hal ini. Kareena Menteri Keuangan sendiri tahu, bahwa hal ini adalah peraturan yang telah ditetapkan, sebut Rocky Gerung.
“Orang kalau udah pakai promosi, artinya barangnya barang rendahan, kalau bagus ya promosinya sedikit aja, orang udah tahu akan berkualitas. Kalau orang mempromosikan hal yang udah pasti masih aja promosikan, artinya ada semacam ketidakpercayaan diri,” tutup Rocky Gerung sambil tertawa.***
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel