Tugas yang sama juga berlaku bagi kita saat ini. kita diutus untuk menjadi pelayan dan pewarta Sabda Tuhan. Kita harus pergi berbagi sukacita Injil kepada semua orang tanpa kecuali. Agar dapat pergi mewartakan Injil, kita harus terlebih dahulu membekali diri dengan Sabda ALLAH. Kita harus mengakrabkan diri dengan Kitab Suci. Jika tidak maka segala tugas perutusan kita akan terasa hampa dan kosong.
Hari ini, saat ini juga, kita dipanggil untuk pergi ke dalam keluarga kita, ke dalam komunitas kita, ke dalam lingkungan kerja untuk mewartakan Injil yang hidup itu lewat kesaksian hidup kita masing-masing. Kita tidak perlu bercita-cita untuk pergi mengadakan misi keluar negeri atau ke tempat yang jauh dari keberadaan kita saat ini. Keluarga, komunitas dan lingkungan kerja kita saat ini adalah “penjuru dunia” yang mesti kita injili dengan pewartaan kita, dengan kesaksian hidup kita.
Selain itu, tetapi terlebih dahulu, kita harus melakukan misi ke dalam diri sendiri. Artinya, kita harus bisa keluar dari ruang gelap dalam diri kita yang membuat kita takut, cemas, tidak yakin, ragu akan kemampuan dan bakat yang telah Allah berikan kepada kita. Kita harus membebaskan diri dari segala kecenderungan dan ikatan duniawi yang membelenggu diri kita. KITA HARUS DIINJILI terlebih dahulu dengan INJIL baru setelah itu kita bisa pergi bermisi, memberikan kesaksian kepada semua orang, di mana saja kita berada dan kapan saja, baik atau tidak baiknya waktu.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel