Cepat, Lugas dan Berimbang

Sendal Seribu, Hati yang Terarah kepada Allah

Tatapan Kasih
RD Ryano Tagung (ist)

Selasa, 7 Februari 2023
Hari Biasa, Pekan Biasa V
Mrk 7:1-13
[Thn. VI-SS/38/2/2023]

Antifon Pembuka:
Tuhan Allah kami, betapa mulia namaMu di seluruh bumi!

Doa Kolekta:
Marilah kita berdoa
Allah Bapa Mahakuasa, terpujilah namaMu di seluruh muka bumi. Semoga kata dan karya kami menghadirkan kedamaian yang dirindukan dunia. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.

Bacaan Injil

Inilah Injil Suci Menurut Markus
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya -tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya.

Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?”

Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.’ Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah,’ maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya.

Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Demikianlah Sabda Tuhan

Hati yang Terarah kepada Allah!

“Oh Tuhanku, aku mengasihiMu; hatiku diciptakan untuk mengasihiMu” Santo Yohanes Maria Vianney

Sahabat Setia Sendal Seribu yang terkasih,
TUHAN senantiasa menawarkan KASIHNYA kepada kita. DIA ingin agar kita tinggal di dalam KASIHNYA, bersahabat denganNYA. Sebab, kita ini adalah ciptaan yang paling agung, ciptaan yang segambar dan secitra denganNYA.

Sahabat Setia Sendal Seribu yang terkasih,
Tinggal bersama ALLAH itu berarti menjadikan HATI kita sebagai bait kudus bagi ALLAH untuk DIA bersemayam. ALLAH tinggal di dalam hati kita dan kita tinggal di dalam hati ALLAH. Dengan demikian, apa yang kita lakukan dan perbuat adalah apa yang lahir dari perjumpaan mesra kita dengan ALLAH di dalam hati kita.

Kita bertindak seturut apa yang menjadi kehendakNYA. Ini tidak mudah! Karena itu butuh kerelaan dan kesiapsediaan untuk senantiasa mengarahkan hati kita kepada ALLAH dalam Doa dan Ekaristi agar kita tidak terperangkap pada kecenderungan untuk menilai dan menghakimi sesama.

Sahabat Setia Sendal Seribu yang terkasih,
Hati kita harus menjadi milik ALLAH. Hati kita harus kita tambatkan pada KASIH ALLAH agar di tengah kelemahan dan kerapuhan kita berusaha untuk tidak pernah mengesampingkan perintah ALLAH di dalam hidup kita. Kalau Hati ini sudah menjadi milik ALLAH sepenuhnya maka kita akan merawat persahabatan kita dengan ALLAH ini dan berusaha agar SABDA ALLAH yang kit abaca, renung dan hayati ini meresap dan berbuah dalam kehidupan kita setiap hari.

Sahabat Setia Sendal Seribu yang terkasih,
Orang Farisi dalam bacaan Injil hari ini menitikberatkan pandangan mereka hanya pada apa yang tampak di luar. Dari bibir mereka seolah dekat dengan Allah tapi nyatanya hati mereka sangat jauh dari ALLAH. Kita pun kerap terperangkap dalam pola hidup seperti orang Farisi. Bibir kita lantunkan doa tapi hati menjadi tempat tinggal roh jahat, penuh dendam dan iri hati serta cemburu.

Marilah kita berdoa memohon rahmat dan cinta TUHAN agar kita memiliki hati yang tulus untuk mengasihi ALLAH dan sesama, sehingga dari hati yang tulus yang baluti dengan cinta kita menjalin persahabatan dengan ALLAH dan sesama dan itu menjadi nyata dalam tutur kata dan perbuatan kita setiap hari. Usaha ini memang tidak mudah, kerap kita jatuh dalam kelemahan dan kerapuhan. Tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak mau berusaha untuk menjadikan bumi ini damai, sedamai hati kita yang telah mendapat sentuhan KASIH ALLAH.

Hati

Marilah kita berdoa:
YESUS, DOKTER JIWAKU, Engkau telah datang dan tinggal di antara kami memberikan kami kehidupan dan sukacita. Engkau tahu apa yang kami butuhkan dan perlukan. Engkau tahu bila raga kami tak mampu menahan setiap rasa sakit dan luka, Engkau datang menjamah kami dengan kasihMu. Beri aku rahmat dan cintaMu agar aku selalu mengandalkan Engkau di setiap langkah hidupku agar ketika aku dicekam kegelisahan dan penderitaan, kasihMu menopang aku, kini dan sepanjang segala masa, AMIN.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel