Peringatan Wajib St. Antonius Abas
Markus. 2:23-28
[Thn. VI-SS/17/1/2023]
Antiphon Pembuka:
Orang benar akan bertumbuh bagaikan pohon kurma, ia akan berkembang seperti pohon aras di Lebanon, ditanam di bait Tuhan, di pelataran rumah Allah kita.
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang Mahamurah, Engkau telah memberikan kepada GerejaMu Santo Antonius Abas, anugerah untuk mengabdiMu di padang gurun dengan cara hidup yang mengagumkan. Semoga karena doanya kami dapat menyangkal diri dan senantiasa mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin
Inilah Injil Suci Menurut Markus
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.” Demikianlah Sabda Tuhan.
Allah adalah Segalanya dalam Hidup
“Keselamatan datang bukan melalui ketaatan hukum tetapi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang dalam kematian dan kebangkitanNya, membawa keselamatan bersama-sama dengan sebuah kerahiman yang membenarkan” Bulla Misericordae Vultus, 20.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Hari ini Gereja merayakan Peringatan Wajib Santo Antonius Abbas. Sejak masa muda, ia sudah menjadi yatim piatu. Membagikan warisan orang tuanya kemudian memilih untuk menjadi pertapa di padang gurun, membiarkan ALLAH menjadikan segalanya di dalam hidupnya. Dalam hening, Santo Antonius sungguh merasakan bagaimana ALLAh menyuburkan iman, harap dan kasih dan memperkuat dirinya untuk semakin memersembahkan dirinya bagi Allah serta semakin mengarahkan hatinya kepada Allah dan kehendakNya. Di dalam hatinya, hanya ada ALLAH.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Dalam heningnya Padang Gurun, Santo Antonius, Abbas mengajak kita juga untuk sejenak menarik diri dari kebisingan dunia. Sejenak hening bersama Yesus.
Oleh karena itu, kita perlu memberikan waktu di dalam hidup kita untuk hening bersama YESUS. Kita lebih banyak membuang-buang waktu untuk sibuk dengan urusan diri sendiri dan bahkan dengan urusan orang lain lantas lupa untuk menata hati bagi CINTA.
Dalam keheningan inilah, kita sedang membiarkan ALLAH membentuk kembali hati kita yang telah luka akibat dosa dan ketidaksetiaan, membentuk diri kita yang telah disesatkan oleh kegelapan dan kecenderungan jahat. Sebab, ALLAH melihat hati. Ada isi apa dalam hati kita? Kalau ada isi keputusasaan, kemunafikan, kesombongan, kecemburuan, iri hati, dendam dan amarah maka sesungguhnya kita mengisi hati kita dengan kehancuran dan keburukan.
Itu terjadi karena kita menjadikan diri kita tuan atas hidup kita. Kita menganggap diri paling hebat dan benar daripada orang lain. Hati mengabaikan akan hadirnya Allah dalam hidup kita yang seharusnya menjadi tuan atas hidup kita dan membiarkan TUHAN mengisi hati kita. Kalau di hati ada cinta maka tidak ada dusta dan kemunafikan.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Hari ini Injil berkisah tentang Yesus yang membungkam kemunafikan para ahli Taurat berkenaan dengan praktik hari Sabat. Yesus tidak meniadakan hari Sabat tetapi Yesus membuka pikiran para ahli Taurat tentang Sabat yang sesungguhnya. Sabat yang sesungguhnya adalah ketika kita sungguh menghadirkan belas kasih Allah yang peka akan kebutuhan sesama dan tanggap terhadap situasi sekitar, khususnya terhadap situasi kemiskinan, penderitaan, penganiayaan, kesendirian, dan situasi lainnya di mana cinta dan belas kasih Allah belum mendapatkan tempatnya. Sabat tidak mengabaikan belas kasih Allah.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Panggilan kita hari ini adalah untuk menempatkan Allah di dalam hati kita dan menjadikan DIA segala-galanya di dalam hidup kita. Allah harus menguasai ruang hati kita dan harus menjadi yang utama dalam hidup kita, sehingga kita tidak cepat menghakmi sesama yang bersalah kepada kita tetapi dengan penuh belas kasih Allah kita mengampuni; kita tidak cepat curiga tetapi percaya; kita tidak cepat marah tetapi lebih banyak bersabar; kita tidak cepat mendendam tetapi mendoakan. Bukankah hidup akan terasa penuh sukacita bila Yesus sunguh menjadi tuan atas hidup kita?
Marilah Kita Berdoa:
Allah Bapa Maharahim, Engkau telah membantu Santo Antonius mengalahkan kuasa kegelapan dengan gemilang. Limpahkanlah kepada kami Kasih KaruniaMu agar kami mampu mengatasi segala tipu daya setan dan kuatkan kami dalam penziarahan menuju kepadaMu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel