Jumat, 10 Juni 2022
HARI BIASA, PEKAN BIASA X
1Raj. 19:9a,11-16; Mzm. 27:7-8a,8b-9abc,13-14; Mat. 5:27-32
[Thn. V-SS/VI/160/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa: YA YESUSKU, seluruh milikku adalah MILIKMU. Tak ada satupun yang ada padaku adalah milikku yang harus kupertahankan. Engkau yang menjadikan aku indah dan sungguh amat sangat indah. Akan tetapi, dosa dan kelemahanku telah mengurangi keindahannya di dalam hidupku. Meski demikian, Engkau tetap menjadikan aku alat kesayanganMu. Beri aku kekuatan agar aku semakin berani melepaskan masa lalu untuk memeluk masa kini dengan penuh cinta dan kasih sayang, kini dan sepanjang masa, Amin.
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Telah disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.’
Memandang Sesama dengan Tatapan Kasih
“Sebuah tatapan kasih tidak akan pernah berbohong. Ada ketulusan dan kedalaman cinta di sana.”
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih
Hari ini, kita kembali mendengarkan kelanjutan dari kotbah Yesus di atas bukit. Kali ini Yesus mengajak kita agar menggunakan mata kita untuk melihat sesama dengan tatapan kasih. Tatapan kasih menghapus segala tatapan kepalsuan dan kenapsuan yang melihat sesama sebagai obyek yang harus dirampas atau dibinasakan. Begitu juga dalam relasi dengan sesama, hendaknya memiliki tatapan kasih atau cara pandang Allah dalam melihat dan mengasihi sesama.
Mata adalah jendela dunia. Jika Jendela ini tertutup maka kita tidak akan bisa melihat apapun yang indah, yang mempesonakan di sekitar kita. Sebaliknya, jika mata kita terbuka maka kita akan melihat segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Ketika kita bisa melihat yang ada di sekitar kita maka, kita harus melihatnya dengan tatapan Kasih Allah agar selalu ada rasa syukur, pujian di sana.
Tetapi pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya yang menyebabkan orang tidak memiliki tatapan kasih dalam dirinya? Hal itu terjadi karena kita kurang melihat Allah dan membawaNya dalam hidup sehari-hari. Kita lebih senang melihat hal-hal yang menggelapkan iman dan mengaburkan harapan serta menghambarkkan cinta, sehingga tatapan KASIH ALLAH di dalam hidup kita menjadi sirna. Alhasil, dalam kehidupan sehari-hari hanya ada tatapan yang mencurigakan kepada sesama, tatapan kebencian dan nafsu.
Tanggalkan seluruh kebiasaan ini. Mari kita memakai mata ALLAH dalam melihat sesama agar ada penerimaan, pengampunan dan belas kasih di sana. Marilah kita sepanjang hari ini, membuka mata hati kita agar kita dapat melihat sesama dengan tatapan kasih Allah.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel