Ruteng, infopertama.com – Upacara Pemakaman jenasah pensiunan guru SDI Mbongos, Desa Lalong Kec. Wae Rii Kabupaten Manggarai, NTT, almahrum Syrilus Soo, Rabu, 1/6/2022. Syrilus Soo meninggal dunia, Selasa 31/5/2022 dihadiri banyak pelayat.
Para pelayat tersebut berasal dari berbagai organisasi profesi dan masyarakat. Seperti anggota Korpri, anggota PGRI dan anggota keluarga amarhum, baik dari Manggarai Raya maupun dari Nuamuri Kec. Keo Tengah Kabupaten Nagekeo.
Para pelayat mengenal dekat sosok ini yang sejak pengangkatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil 1 Maret 1983 sampai dengan purna tugas 1 Oktober 2019, sangat bersahabat. Dan, selalu bersemangat dalam setiap kebersamaan. Baik di tempat kerja maupun keberadaannya di organisasi profesi.
Hal ini yang membuat seluruh pelayat yang hadir menyatakan duka cita karena kehilangan sosok yang selalu ceriah dan bersahaja.
Ketua PGRI Kecamatan Wae Rii yang juga Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Wae Rii, Kanis Bugis, S.Pd bertindak sebagai pembina upacara dalam upacara pemakaman secara kedinasan, mengakui betapa baiknya sosok tersebut.
“Sesungguhnya Tuhan telah menghadirkan almarhum di SDI Mbongos untuk mencerdaskan masyarakat Desa Lalong. Sejak beliau tugaskan sebagai guru mulai pengakatan pada 1 maret 1983 sampai pensiun pada 1 Oktober 2019 yang lalu merupakan pribadi yang mempunyai dedikasi yang baik untuk dunia pendidikan di Kabupaten Manggarai umumnya. Dan, masyarakat desa Lalong khususnya.” Ungkap Kanis Bugis.
Kanis Bugis menambahkan, almahrum Syrilus Soo dalam pengabdian jika ditunjuk atau ditugaskan untuk sebuah pekerjaan selalu mengatakan siap sedia tanpa memperhitungkan tugas yang diberikan tersebut mampu almahrun kerjakan atau tidak. Yang terpenting baginya kesiapan dan kesiagaan untuk menerima tugas selalu almahrum utamakan.
Almarhum pernah ditugaskan sebagai guru dan juga Kepala Sekolah bahkan tidak pernah berpindah dari sekolah ini.
Kecuali itu, lanjut Kanisius Bugis tanda bahwa almarhum adalah sebagai pendidik dan guru yang baik ialah selama bertugas tidak pernah cekcok dengan teman guru. Dengan kepala sekolah dan juga dengan masyarakat. Sehingga dia mengajak seluruh jajaran PGRI Kecamatan Wae Rii mencontohi dedikasi yang sudah ditunjukan oleh almarhum sesuai dengan tugasnya dalam melaksanakan wawasan wiyata mandala di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Saya mengajak kita semua untuk merefleksikan kematian rekan sahabat kita untuk pribadi kita masing-masing. Sedikit almarhum sudah tunjukan tentang damai dan aman di tempat tugasnya. Ingatilah bahwa pada saatnya, kapan dan di manapun kita akan pergi juga dari dunia yang fana ini. Sebab kematian merupakan kepastian,” ajak Kanis Bugis.
Ketahui, Syrilus Soo meninggal dunia dalam usia 63 tahun. Ia lahir di Nua Mori Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, 1 September 1959. Dan, itu yang tertera di SK Pengangkatannya sebagai PNS. Namun, sesungguhnya beliau lahir pada 1 September 1957 sehingga almarhum meninggal dalam usia 65 Tahun.
Terlahir dari ayah Servas Tenda dan ibu Paulina Pidi. Nama istri Sovia Adung dan anak anak Yohanes Soo Tenda, Efrim Soo Pidi, Engelbertus Soo Mbusa, Alfonsa Ratnawati Soo. Serta menantu Emiliana Inayat Laswi, Remigius Sensi Ngajal, Roberta Wulandari Tarto, Patrisius Pati Landomari dan cucu enam orang.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir saat perjalan menuju Rumah Sakit dr. Ben Mboi Ruteng dari rumah putra bungsunya Engelbertus Mbusa di Sano Kelurahan Pau, Kecamatan Langke rembong. Sebelumnya almahrum mengalam struk ringan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel