Akhirnya, T menyusul putrinya di rumah temannya. Di sana lah FTP menceritakan semuanya.
“Saat itu, anak saya bilang “Papih tega, papih enggak peduli sama aku. Aku sudah rusak sama pendeta itu,” ucap T.
FTP mengaku area sensitifnya sudah sering dipegang oleh pendeta tersebut.
Tak hanya itu, dia juga mengaku pernah dimandikan dan diajak berenang oleh pendeta tersebut.
Mendengar hal itu, T terkejut dan langsung membawa pulang FTP ke Blitar. Setibanya di Blitar, dia langsung menegur DKBH.
“Dia (pendeta) mengakui perbuatannya. Dia bilang ‘khilaf dan tidak seperti itu, itu kasih sayang, saya mandiin anak karena dia anak piatu’. Saya enggak terima, saya bilang saya memaafkan, tapi saya minta ada rapat gereja,” ujat T.
Dalam rapat tersebut, DKBH mengakui perbuatannya di depan istrinya dan keempat anggotanya yang lain.
Namun, karena DKBH merupakan pemimpin dari gereja tersebut, maka dia menghukum dirinya sendiri dengan tidak khutbah selama tiga bulan atas perbuatan yang dilakukan.
Namun, setelah itu anak sulung T bercerita lagi bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi korban pencabulan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel