Rasa malu juga dapat diakibatkan oleh rasa sakit hati yang dirasakan oleh penyandang OCD terhadap orang lain, yang bertentangan dengan rasa tanggung jawab mereka yang kuat untuk tidak menyakiti orang lain. Episode kemarahan tidak selalu dapat diprediksi, tetapi tekanan hidup dengan OCD dapat terbantu dengan manajemen kemarahan.
Langkah pertama dalam mengelola kemarahan dengan OCD adalah memahami apa pemicunya. Sebagai contoh:
- Apakah kemarahan datang dari frustrasi tanpa henti karena berulang kali mencoba menyingkirkan pikiran yang mengganggu tanpa hasil?
- Apakah intensitas kemarahan terkait dengan upaya menekan emosi yang tidak dapat diterima?
- Mungkinkah kemarahan berhubungan dengan frustrasi karena tidak mampu melakukan suatu hal dengan sempurna?
Selanjutnya, mengelola OCD akan membantu mengelola amarah. Perawatan OCD, seperti pengobatan dan terapi, dapat secara signifikan membantu orang mengelola gejala OCD.
Teknik manajemen stres dapat membantu mengelola kemarahan, terlepas dari apakah seseorang menyandang OCD atau tidak. Beberapa contoh manajemen stres yakni: Latihan pernapasan, Yoga, Latihan fisik dan menulis jurnal harian.**
Sumber: Liputan6
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel