Cepat, Lugas dan Berimbang

Mengenal Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan Kaitannya dengan Kemarahan

Perlu Lebih Banyak Penelitian

Penelitian juga menunjukkan, pengobatan kemungkinan berperan dalam hubungan antara OCD dan kemarahan.

Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) adalah antidepresan yang biasa diresepkan untuk penyandang OCD. SSRI yang dapat meningkatkan serotonin di otak, telah terbukti memiliki efek antiagresi atau meredam kemarahan.

“Penting untuk dicatat bahwa banyak studi tentang OCD dan kemarahan memiliki ukuran sampel yang kecil, yang berarti tidak banyak peserta yang dilibatkan. Ini harus diingat ketika menggeneralisasi temuan antara OCD dan kemarahan,” mengutip Very Well Health, Jumat (16/12/2022).

Memerlukan lebih banyak penelitian di antara populasi yang lebih besar untuk mengklarifikasi hubungan antara OCD dan kemarahan. Termasuk faktor apa saja yang menyebabkan kemarahan.

Tanda-Tanda Episode Kemarahan

Beberapa penelitian telah mencatat bahwa orang dengan OCD lebih banyak melaporkan episode kemarahan dan kecenderungan untuk menekan kemarahan itu daripada orang tanpa OCD.

Salah satu dugaan sementara mengatakan bahwa kemarahan ini timbul dari rasa tanggung jawab yang dibesar-besarkan. Contohnya tanggung jawab akan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Tanggung jawab berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi frustrasi dan marah ketika mereka tidak dapat mengendalikan situasi.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel