Ruteng, infopertama.com – Tim Peneliti Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban, Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tahun Anggaran 2024 menyambangi UNIKA St. Paulus Ruteng, Kamis (7/5/2024)
Tim Peneliti itu ingin melakukan penelitian di Unika St. Paulus Ruteng yang bertajuk pada “Interaksi Sosial Komunitas Pendidik Berbasis Kearifan Lokal Ritus Tiba meka di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng Kab. Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur”.
Dr. Maksimus Regus, S. Fil.,M.Si., Rektor Unika St. Paulus Ruteng menyambut baik kehadiran Tim BRIN itu.
“Kita menyambut baik kehadirin Tim BRIN ini. Kehadiran mereka dapat mendukung kolaborasi lembaga kita ke depannya.” Ungkap Dr. Max.
Dalam perjumpaan itu, Rektor berharap agar BRIN bisa menjadikan Unika St. Paulus Ruteng sebagai salah satu partner riset dalam kajian-kajian yang terkait dengan kaearifan lokal di Indonesia Timur.
Dr. Mujizatullah, M.Pd., Ketua Tim Peneliti dari BRIM menyampaikan maksud dan tujuan penelitian itu adalah ingin melihat secara langsung dan mengetahui interaksi sosial internal kampus Unika St. Paulus Ruteng.
“Sejauh mana peran Ritus tiba meka dalam interaksi sosial antar komunitas pendidik dan tenaga kependidikan, Dosen dengan Mahasiswa, Tenaga Kependidikan dengan Mahasiswa, antara Dosen, antara Tenaga Kependidikan dan antara Mahasiswa,” ungkap Mujizatullah.
Dia juga mengatakan bahawa mereka ingin mengetahui nilai-nilai karakter apa yang ada dalam ritual tiba meka itu sehingga begitu nampak dan tertanam di dalam kehidupan seluruh civitas akademika Unika St. Paulus Ruteng.
“Saya melihat ternyata efek dari ritus tiba meka itu dapat memberikan nilai-nilai karakter yang baik terhadap interaksi sosial internal civitas akademika Unika St. Paulus Ruteng seperti nilai keagamaan, toleransi, kebersamaan, keakraban, kerukunan, dan keharmonisan.” Lanjut Mujizat.
Mujizatullah juga menuturkan bahwa Unika itu sangat multi kultural. Civitas akademika Unika St. Paulus Ruteng terdiri dari berbagai agama dan budaya. Perbedaan itu bukan menjadi suatu permasalahan melainkan semuanya hidup dalam keharmonisan, keakraban, dan kerukunan yang sangat baik
“Dosen, selaku tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Karyawan dana Karyawati, dan seluruh Mahasiswanya berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Baik dari segi agama, budaya dan atau pun pendidikan yang berbeda,” lanjut Mujizat.
Dia menyampaikan rasa apresiasi terhadap civitas Unika St. Paulus Ruteng dengan mengatakan bahwa di dalamnya itu ada keramahan, kerendahan hati, kehormatan tanggungjawab, kepedulian, sopan santun, keharmonisan, dan yang paling penting menghargai tradisi kearifan lokal.
Salah satu anggota tim peneliti, Amiruddin, S. Ag, M.Pd. (Amir) menyampaikan bahwa berkunjung di Manggarai khususnya di Unika St. Paulus Ruteng serasa berada di rumah sendiri.
“Keakraban, rasa persaudaran, dan kerukunan yang ada di internal kampus ini membuat para tamu merasa betah. Aktualisasi dari nilai karakter yang terkandung di dalam Ritus Tiba Meka itu terwujud dalam interaksi sosial civitas akademika Unika membuat tamu-tamu menjadi nyaman,” ungkap Amir.
Dia menyampaikan harapanya agar ritus tiba meka (penjemputan tamu) semestinya terus diregenerasikan supaya tidak mudah dilupakan oleh kaum generasi baru.
“Semoga Ritus penjemputan tamu yang ada dalam buaya Manggarai seyogyanya dapat diajarkan kepada generasi-generasi baru khusus para mahasiswa yang ada di kampus ini,” ungkap Amir.
Dia juga berharap agar pemerintah setempat dapat mendukung dalam upaya melestarikan budaya yang sudah ada dengan mengadakan berbagi event-event Budaya Manggarai seperti adakan pentas seni, lomba ritus-ritus Budaya Manggarai, dan berbagai jenis lainnya yang berkaitan dengan budaya manggarai.
Untuk diketahui bahwa tim peneliti dari BRIN yang berkunjung ke UNIKA St. Paulus Ruteng berjumlah 5 orang. Di antaranya yakni Dr. Mujizatullah, M.Pd (Ketua Tim), dan anggota-anggotanya adalah Amirudin, S.Ag., M.Pd., Prof. Sulfasyah, S.Pd., M.A., P.hD., Israpil S.Sos., M.Pd., dan Ismail Nasar, M.Pd. Tim itu dibantu oleh dua orang tim lapangan yakni Selvianus Hadun, A.B.Philo dan Gabriel Possenti Harum, S.Fil.
Informasinya, tim BRIN akan berada di kampus Unika Santu Paulus Ruteng hingga 14 Mei 2024.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel