Cepat, Lugas dan Berimbang

Mbah Jiwo: Nenek Maut dari Probolinggo Menghantui Generasi 90-an

Mbah Jiwo
Mbah Jiwo: Nenek Maut dari Probolinggo Menghantui Generasi 90-an (Tangkapan Layar video tiktok @bang_dhuta)

Probolinggo, infopertama.com – Bagi warga Probolinggo yang tumbuh di era 90-an, kisah menyeramkan tentang sosok bernama Mbah Jiwo pasti masih terukir dalam ingatan mereka.

Mbah Jiwo bukanlah sekadar kisah fiktif, melainkan kisah nyata yang terjadi sekitar tahun 1990-an di Desa Kandang Jati Kulon, Kraksaan, Kab. Probolinggo. Namun, nama asli Mbah Jiwo ternyata adalah Mbah Sujiwo.

Mbah Jiwo, yang juga dikenal sebagai nenek maut, menjadi salah satu pembunuh sadis di Indonesia. Kisah mengerikan ini ungkapkan kembali oleh seorang Konten Kreator TikTok bernama Anggiawan Duta Prat melalui akun @bang_dhuta.

“Di Probolinggo, Jawa Timur, terdapat kisah sosok Mbak Jiwo yang berjuluk nenek maut. Hingga kini, sosok ini terus dicap sebagai salah satu pembunuh sadis di Indonesia,” ungkap Anggiawan.

Dalam kisah ini, Mbah Jiwo tega membunuh seorang bocah dengan niat jahat untuk memasaknya. Menyedihkannya, bocah tersebut ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan Mbah Jiwo.

“Pada suatu hari, terjadi kejadian mengerikan di Desa Kandang Jati Kulon, Probolinggo, Jawa Timur. Yakni kasus pembunuhan seorang bocah oleh seorang nenek,” tutur Anggiawan.

Kejadian ini semakin mengerikan ketika ternyata sang nenek berencana mengolah daging korbannya menjadi gulai yang menyedapkan lidah.

Pada malam itu, warga Desa Kandang Jati Kulon seharusnya bersiap istirahat setelah melewati sehari yang panjang. Namun, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan keributan dan teriakan warga yang memanggil nama F, seorang bocah berumur 5 tahun.

Kecemasan semakin bertambah ketika tengah malam tiba, F belum juga pulang dari kegiatan mengaji yang biasanya ia lakukannya. Padahal, F biasanya tiba di rumah sebelum pukul 8 malam. Orang tua F dan tetangga setempat panik dan bersama-sama mencari F selama 6 jam. Namun, berakhir tragis dengan tangisan sedih kedua orang tua F.

“Kedua orang tua F, H dan E, mencoba menggeledah semua rumah warga, termasuk rumah Mbah Sujiwo. Rumah Mbah Sujiwo hanya berjarak 15 meter dari rumah Farida,” lanjut Anggiawan.

Penemuan mengerikan itu terjadi secara tak sengaja saat Pak Kades, Kepala Desa setempat, tidak sengaja menyenggol baskom yang tersembunyi di dalam tampah. Raut terkejut menghiasi wajah Pak Kades ketika tiba-tiba terlihat tangan seorang anak kecil dari dalam baskom tersebut. Di sekitar tungku, ia juga menemukan sandal F yang tergeletak begitu saja.

Kaget dan terkejut, Pak Kades segera menginterogasi pemilik rumah, yaitu Mbah Sujiwo. Meskipun Mbah Sujiwo berusaha membantah dan mengelak, namun setelah dibujuk, akhirnya ia mengakui perbuatan kejinya tanpa merasa sedikitpun bersalah.

“Memang saya yang menyiksa F,” ucap Anggiawan sambil menirukan kata-kata ucapan Mbah Sujiwo.

Tidak berlama-lama, Mbah Jiwo langsung bawa ke kantor polisi. Dalam pengakuannya kepada polisi, ia mengungkap bahwa sebelum melakukan perbuatan keji itu, ia mendengar suara gaib di kepalanya yang memerintahkan untuk memakan daging anak kecil.

Suara gaib tersebut muncul kembali menjelang waktu salat Isya, saat F datang ke rumahnya. F sebenarnya masih memiliki ikatan kekerabatan dengan Mbah Jiwo. Gadis kecil yang manis itu tanpa curiga saat neneknya merebahkannya begitu saja di lantai bawah oleh sang nenek.

Kejadian ini menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat Probolinggo, terutama bagi generasi yang tumbuh di era 90-an. Kisah mengerikan Mbah Jiwo, yang kini terungkap sebagai Mbah Sujiwo, mengingatkan mereka akan kejahatan yang ada di dunia nyata.

Kisah ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan kehati-hatian dalam menjaga anak-anak, bahkan di lingkungan terdekat sekalipun. Bagi warga Probolinggo, Mbah Jiwo akan selalu diingat sebagai sosok pembunuh sadis yang menghantui masa lalu mereka, membawa rasa waspada yang tak terlupakan.

Peristiwa tragis ini telah mengguncang hati banyak orang, dan memicu perdebatan tentang masalah kejahatan dan kejiwaan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan menjaga keamanan keluarga kita dari bahaya yang tak terduga.***

Tonton Videonya di SINI

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel