Cepat, Lugas dan Berimbang
Berita  

Jangan Mengorbankan Orang Lain Bila Kita Berdosa

Mengorbankan Orang Lain
Ilustrasi (Twitter)

Pw Sto Thomas Aquinas, Imam & Pujangga Gereja
Jumat, 28 Januari 2022

2Samuel 11: 1-2.4abd.5-10a.13-17; Markus 4: 26-34

Daud dalam bacaan I hari ini menyuruh Yoab panglima tentaranya dan orang-orang lain untuk pergi semua ke medan perang. Dengan itu “Daud sendiri tinggal di Yerusalem“.

Pada saat sendiri itulah dia melihat “seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya”. Karena merasa tertarik, Daud lalu memanggil wanita itu untuk “tidur dengan dia”, sampai wanita itu hamil. Nama wanita itu adalah Batsyeba, istri Uria, pahlawan terkemuka dari Daud sendiri.

Karena merasa takut rahasia itu terbongkar, Daud suruh Yoab untuk menempatkan Uria di garis depan dalam peperangan, sehingga ia mati di medan perang.

Inilah suruhan Daud kepada Yoab: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati” (2Sam 11: 15).

Dari kisah ini, ada dua pikiran yang berguna bagi kita.

(1). Hendaklah kita jangan terbiasa atau membiasakan diri untuk menyendiri dan tinggal sendiri. Terlebih lagi pasangan suami istri, hendaklah tidak begitu gampang untuk tinggal berjauhan satu dengan yang lain untuk waktu yang lama. Godaan amat mudah datang pada saat kita menyendiri atau tinggal sendiri, jauh dari orang lain atau terpisah dari pasangan hidup.

Bila kita terpaksa berada sendiri, karena alasan tugas atau apa saja, hendaklah kita tidak tinggal kosong atau menganggur. Tinggal kosong atau menganggur adalah ruangan paling besar dan luas bagi adanya godaan untuk berbuat dosa dan kejahatan.

(2). Bila kita sudah jatuh dalam dosa, hendaklah kita jujur dan rendah hati untuk mengakui dosa dan kesalahan kita, lalu menyesal dan bertobat. Menyesal dan bertobat adalah jalan atau pintu yang tepat bagi perubahan hidup dan bukan mengorbankan orang lain yang tidak bersalah seperti dilakukan oleh Daud terhadap Uria pahlawannya sendiri. Dosa kita akan bertambah berat apabila kita menutup dosa dan kejahatan kita dengan mengorbankan orang lain yang tidak bersalah. Orang lain tidak boleh dijadikan kambing hitam bila kita sendiri berdosa dalam hidup. Kita menjadi seorang pahlawan bila kita dengan jujur dan tulus mengakui dosa dan kesalahan kita serta menyesal dan bertobat dari dosa dan kesalahan kita.

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel