PEKAN VI PASKAH
Jumat, 27 Mei 2022
Bacaan: Kisah Para Rasul 18: 9-18; Yohanes 16: 20-23a
Secara manusiawi kita sering takut, gugup atau grogi di hadapan orang lain, apalagi orang yang berada di depan kita adalah orang besar atau orang pintar dan berpendidikan. Kita sering diam, tunduk, Kita merasa lebih aman dan nyaman berada dalam posisi mendengar daripada berbicara. Kita takut salah untuk berbicara.
Menurut Tuhan, kita tidak boleh mengambil posisi sebagai pendengar saja. Inilah kata-kata Tuhan kepada Paulus dalam sebuah penglihatan di kota Korintus. “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini” (Kis 18: 9-10).
Dari sabda Tuhan ini, ada dua butir refleksi yang berguna bagi kita.
1). Firman Tuhan Harus Diberitakan
Firman atau sabda Tuhan pada intinya berbicara atau bersabda atau berkata-kata. Karena itu firman Tuhan tidak boleh diam dan didiamkan. Firman Tuhan tidak boleh senyap dan disenyapkan. Tetapi sabda Tuhan itu harus diwartakan, dan disampaikan. Kita akan salah dan dipersalahkan bila kita diam atau bila kita tutup mulut.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel