Cepat, Lugas dan Berimbang

Guru dan Kehormatan Anak-Anak Perempuan Manggarai

Ruteng, infopertama.com – Bupati Manggarai, Herybertus Nabit menaruh perhatian besar terhadap masa depan dan kehormatan perempuan, anak-anak Manggarai.

Perhatian itu kembali didengungkan Bupati Herybertus Nabit saat upacara peringatan PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional HGN) ke-31 dengan tema “Guru Hebat Indonesia Kuat” yang dilangsungkan di Natas Labar Motang Rua, Selasa, 25 November 2025.

Dalam amanat tambahan usai membacakan pidato resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Bupati Hery Nabit menitip pesan khusus bagi para guru untuk memberikan perhatian lebih terhadap perlindungan anak-anak perempuan di sekolah.

“Saya titip khusus anak-anak perempuan Manggarai. Didiklah mereka menjadi manusia cerdas, tetapi yang paling penting, jagalah kehormatan mereka. Banyak peristiwa menunjukkan bahwa rumah tidak lagi selalu menjadi tempat yang aman. Saya percaya ibu-ibu guru dapat melihat apa yang tersembunyi dan memberi perlindungan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan perkembangan teknologi dan digitalisasi pendidikan tidak boleh menggeser peran manusia sebagai pendidik utama.

“Peralatan yang makin canggih dan metode yang makin kompleks hanyalah alat bantu. Membentuk manusia hanya bisa dilakukan oleh manusia. Jangan sampai digitalisasi menjadi tujuan. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkannya untuk memanusiakan anak-anak,” tegasnya.

Kesejahteraan dan Peningkatan Kompetensi Guru

Dalam pidato Menteri Pendidikan yang dibacakan Bupati Manggarai dijelaskan bahwa pemerintah pusat terus berupaya meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan tenaga pendidik di seluruh Indonesia. Pada tahun 2025, pemerintah memberikan beasiswa sebesar Rp3 juta per semester bagi 12.500 guru yang belum berpendidikan D4/S1 untuk melanjutkan studi melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Selain itu, pemerintah menyelenggarakan berbagai pelatihan peningkatan kompetensi, antara lain pendidikan profesi guru, upgrading bimbingan konseling, pembelajaran mendalam, coding, kecerdasan artifisial, kepemimpinan sekolah, dan pelatihan bidang lainnya.

Untuk kesejahteraan, pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi sebesar Rp2 juta per bulan bagi guru non-ASN serta tunjangan setara satu bulan gaji pokok untuk guru ASN. Bagi guru honorer, diberikan insentif sebesar Rp300.000 per bulan, yang seluruhnya ditransfer langsung ke rekening guru penerima.

Pada tahun 2026, kuota beasiswa akan ditingkatkan menjadi 150.000 guru, dan insentif guru honorer direncanakan naik menjadi Rp400.000 per bulan. Pemerintah juga akan mengurangi beban administratif serta memberi fleksibilitas jam mengajar, sehingga guru dapat lebih fokus pada tugas profesional membimbing dan mendidik.

Tantangan Guru di Era Digital

Dalam pidato Menteri Pendidikan, disampaikan bahwa guru saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks, mulai dari tekanan sosial dan ekonomi, tuntutan masyarakat, hingga permasalahan moral dan budaya. Guru juga berhadapan dengan berbagai persoalan murid seperti kecanduan gawai, judi online, kesulitan ekonomi, dan masalah keluarga.

Untuk mendukung perlindungan hukum bagi guru, Kementerian Pendidikan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait penyelesaian kasus melalui jalur damai atau restorative justice.

Di akhir amanat, Bupati Hery mengucapkan apresiasi bagi seluruh tenaga pendidik di Manggarai.

“Terima kasih atas dharma bakti yang tidak ternilai. Di tangan para guru, masa depan bangsa ditentukan. Selamat Hari Guru 2025. Guru Hebat, Indonesia Kuat.”

Upacara dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Manggarai, pimpinan OPD, tokoh agama, organisasi wanita, organisasi pemuda, serta perwakilan PGRI dari seluruh wilayah kabupaten Manggarai.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel