Gegara Minta Dibelikan HP Tak Segera Dipenuhi, Pelajar ini Nekad Gantung Diri

Gegara Minta Dibelikan HP Tak Segera Dipenuhi, Pelajar ini Nekad Gantung Diri
Rumah MA, korban gantung diri di Rokan Hulu. Foto: Istimewah.

Rokan Hulu, infopertama.com – Seorang Pelajar berinisial MA (17), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Ia memilih meng- gantung diri dalam rumah orang tuanya dengan seutas tali. Kejadian Nas itu terjadi di Lingkungan Kuba, kelurahan Tambusai Tengah, kecamatan Tambusai, kabupaten Rokan Hulu, pada Minggu (07/11/2021) sore.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, melalui Paur Humas Aipda Mardiono P, kepada awak media, bahwa  Kapolsek Tambusai menerima informasi peristiwa pelajar gantung diri di Lingkungan Kuba. Di dalam rumah Kondoriah (50) yang merupakan ibu Kandung Korban.

“Mendapat informasi tersebut Kapolsek bersama anggota piket jaga dan Kanit Reskrim Polsek Tambusai langsung menuju ke TKP bersama pihak Medis Puskesmas Tambusai I.”

Di lokasi, personil Polsek Tambusai langsung melakukan olah TKP dan Visum luar yang disaksikan pihak keluarga dan aparat Desa setempat. Dari hasil visum luar temuan adanya luka memar bekas tali tambang melingkar di leher korban. Tidak ada temuan adanya tanda-tanda kekerasan atau pun hal-hal yang mencurigakan.

Kapolsek Tambusai menyarankan kepada pihak keluarga untuk melakukan Autopsi guna proses hukum. Namun pihak keluarga menolak dan menerima dengan ikhlas kematian korban. Kemudian, pihak keluarga membuat Surat pernyataan untuk tidak lakukan Autopsi. Selanjutnya Pihak Polsek Tambusai menyerahkan korban kepada Keluarga untuk Proses pemakaman.

Kapolsek Tambusai menyebutkan motifnya, bahwa korban merasa kesal kepada orang tuanya karena tidak berikan uang oleh untuk membeli handphone.

Dari TKP Polisi mengamankan Barang Bukti (BB) Berupa Tali Tambang warna biru (3) m, 1 lembar baju kemeja biru, 1 celana jeans panjang abu abu dan 1 buah kursi plastik hijau.

Kronologi Kejadian

Paur Humas Polres Rohul, Aipda Mardiono, bahwa, “Pada Minggu (07/11) sekira pukul 17.30 WIB, Korban MA dan Kondiriah sedang berada di depan rumah. Saat itu korban meminta uang sebesar Rp5.000.000,- (Lima juta rupiah) kepada orang tuanya guna untuk membeli Handphone,” tuturnya.

Orang tua korban tidak memberikan uang tersebut karena baru seminggu dibelikan handphone. Namun handphone tersebut telah dijual kembali. Sambil menarik-narik, MA memaksa orang tuanya untuk memberikan uang tersebut. Namun, orang tua korban mengatakan bahwa tidak punya uang,” kata Paur Aipda Mardiono.

Kemudian, lanjutnya bahwa MA, “kepada orang tuanya ‘jangan nanti mamak nyesal ya’ sambil berjalan ke dalam rumah.” Sementara itu, ibunya pergi ke rumah tetangga. “Sekitar pukul 18.15 Wib orang tuanya pulang untuk menunaikan sholat Magrib dan langsung berjalan mengarah ke kamar mandi guna untuk mengambil air wudhu,” beber Mardiono.

Hampir bersamaan, kakak korban yang bernama Suci Lestari keluar dari kamar tidur untuk mengambil air wudhu. Pada saat kakak korban hendak menuju ke dapur, melewati kamar korban. Dia membuka gorden pintu kamar korban. Alangkah terkejutnya Ketika melihat korban telah tergantung di dekat pintu kamarnya.

“Melihat kejadian itu, kakak korban berteriak dan memanggil orang tuanya.” jelas Mardiono menambahkan. Mendengar teriakan tersebut, orang tua korban langsung memotong tali tambang yang telah mengikat di leher korban. Kemudian, mengangkat dan menurunkan korban serta membawa ke ruang tamu sambil berteriak minta tolong tetangga.

Penulis: Ryon

Editor: info pertama

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV