Efisiensi anggaran bisa berdampak pada defisiensi politik atau kekurangefektifan pemerintahan. Karena itu, perlu ada mitigasi politik.
Oleh Abd Rohim Ghazali★
infopertama.com – Politik efisiensi anggaran yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki potensi untuk meningkatkan stabilitas ekonomi dan kredibilitas pemerintah. Namun, tanpa mitigasi yang tepat, kebijakan ini bisa berujung pada defisiensi politik yang mengancam stabilitas pemerintahan.
Dalam upaya efisiensi anggaran, pemerintah telah mengalokasikan sumber daya ke beberapa sektor prioritas yang memiliki dampak strategis bagi pembangunan nasional. Berdasarkan data terbaru, efisiensi anggaran yang berhasil dilakukan mencapai Rp306,69 triliun dalam APBN 2025.
Dana tersebut dialihkan, pertama, untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk memastikan kecukupan gizi anak-anak sekolah, dengan alokasi awal Rp71 triliun untuk menjangkau 19,47 juta penerima manfaat. Namun, guna memperluas cakupan hingga 82,9 juta penerima pada akhir 2025, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun sehingga total kebutuhan anggaran untuk program ini Rp171 triliun.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel