Ruteng, infopertama.com – Bakal Calon Bupati Manggarai periode 2025-2030, Dokter (dr) Marianus Ronald Susilo, MM, MARS atau dokter Ronald menguraikan potensi para bakal calon yang akan akan maju di Pilkada Manggarai 2024 akan mengalami gangguan jiwa.
Mantan Direktur Rumah Sakit (RS) Santu Rafael Cancar dan Klinik Kesehatan Jiwa – Renceng Mose menyampaikan hal itu dalam Podcast yang tayang di chanel YouTube Suluh Timur, 2 Mei 2024.
Dokter Ronald Susilo saat host Podcast Suluh Timur, Iron Hambut memulai dengan pandangan umum bahwa Politisi cendrung kena penyakit jiwa karena biasanya ego politisi itu besar. Dokter Ronald sendiri, pernah berkecimpung di RS Jiwa (Renceng Mose) tentunya sangat sadar akan potensi yang ada pada politisi ini.
Menurut dokter Ronal benar bahwa politisi dengan ego tinggi sangat mungkin mengalami gangguan jiwa.
“Gangguan jiwa dengan tidak gangguan jiwa itu beda tipis. Tanpa masuk di dunia politik susah juga kita bedakan yang gangguan jiwa dengan yang tidak gangguan jiwa karena memang beda-beda tipis.”
Poin yang kedua soal Politisi gangguan jiwa dan ini mungkin menjadi agak penting, jelas dokter Ronald adalah yang memaksakan diri dan berambisi tinggi sekali memang bisa-bisa gangguan jiwa.
“Memang bisa ke arah situ nantinya kalau sesuatu apa yang dia inginkan, dia cita-citakan atau yang dia pengen sekali itu tidak sesuai ya bisa juga.” Ungkap Ronald Susilo.
Ronald lantas memberi contoh perjalanan politiknya menuju Pilkada Manggarai sebagai bakal calon kepala daerah atau Bupati di Manggarai.
Ia mengisahkan bahwa ia memulai karir politiknya sejak Oktober 2023 mulai turun ke lapangan bertemu masyarakat untuk agenda politiknya. Sampailah kemarin begitu Partai-partai Politik membuka pendaftaran, ia mulai mendaftarkan diri ke beberapa parpol.
Setelah mendaftar, ada tahap berikutnya yakni survei. Survei yang sedang mau berlangsung ini mungkin akhir Mei ini sudah ada hasil.
Di Manggarai, kandidat yang mau maju ini sangat banyak, 14 atau 15 orang mungkin. Ada yang mau jadi Bupati, ada yang mau jadi wakil bupati.
“Ini semua nantinya tentu akan disurvei, baik oleh internal Partai mensurvei yang mendaftar atau ada juga survei yang mau mensurvei secara keseluruhan. Siapa-siapa yang mau maju ini akan disurvei.”
Menurutnya, hasil survei ini adalah proses ilmiah yang harus kita pakai sebagai pedomaan, sebagai pembelajaran.
Demikian Ronald Susilo, mencontohkan bahwa anggalap calon yang ingin maju ini 10 (sepuluh) orang. Hasil survei di bulan Mei ini, saya berada di posisi ke 9. Dengan hasil itu, kita tunggu bulan Juni, siapa tahu popularitasnya akan meningkat.
“Di bulan Juni, survei ini saya naik (popularitasnya) masuk ke peringkat yang ke delapan (8). Yang akan gangguan jiwa itu adalah orang yang surveinya terendah tetap paksa mau jadi Bupati. Gangguan jiwa ini. Scientific ini.” Tegas Dokter Ronald Susilo.
Proses survei ini scientific, sampelnya di mana-mana dan sudah teruji. Maka diagnosanya, gangguan jiiwa itu.
Sehingga, bagi dokter Ronald hal pertama baginya adalah terus menerus bertemu masyarakat tuk memastikan popularitasnya masuk dalam 5 besar.
“Popularitas saya cukup perlua bersanding dengan yang lainnya, ada pak Bupati, ada pak Wakil Bupati, ada para senior yang sudah beberapa periode juga mencalonkan diri. Paling kuranglah ada di dalam hitungan empat sampai lima besar itu wajar kalau kita coba terus maju.”
“Karena, nantikan berpasangan begitu, tapi ya harus realistis. Itu yang saya bilang tadi kalau sudah urutan kesembilan, kesepuluh dan memaksakan diri tetap harus jadi bupati mungkin ini yang namanya gangguan jiwa.” Tutup Ronald Susilo.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â