Ruteng, infopertama.com – Pembangunan bidang kesehatan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur menjadi atensi khusus Bupati dan Wakil Bupati Manggarai.
Atensi pemerintah itu tertuang dalam RPJMD 2025-2029 dengan visi “Manggarai yang Sejahtera, Bersih, Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang disampaikan langsung Bupati Hery Nabit pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Menurutnya, misi kedua dalam RPJMD itu adalah bidang kesehatan. Pembangunan bidang kesehatan, sebut Hery Nabit diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan tidak adanya diskriminasi pelayanan antara pasien umum dengan pasien JKN.
“Perilaku pelayanan yang mengutamakan keselamatan jiwa ketimbang administrasi. Selain itu diarahkan pada penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, menurunkan penemuan kasus stunting, pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular melalui upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.” Ujar Bupati Manggarai dua periode itu di hadapan ribuan peserta upacara HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Natas Labar Motang Rua.
Demikian Hery Nabit, menjelaskan gambaran kondisi capaian bidang kesehatan di Manggarai bahwa kasus kematian Ibu pada tahun 2024 sebesar 14 kasus dari total 5.123 kelahiran sementara kondisi sampai dengan Juni 2025 sebesar 2 kasus.
“Angka Kematian Bayi pada tahun 2024 sebesar 96 kasus dari total 5.123 Kelahiran Hidup, sementara kondisi sampai dengan Juni 2025 sebesar 48 kasus.”
Prevelansi stunting juga terus mengalami penurunan, dengan kondisi terakhir pada bulan Februari 2025 sebesar 9,4 % atau 2.307 kasus.
Menurut Bupati Hery Nabit, pemerintah Kabupaten terus berupaya untuk menekan akan stunting melalui berbagai upaya konvergensi untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai, kata Hery Nabit, selain pemenuhan asupan melalui pemberian makanan tambahan, juga melalui penetapan orang asuh atau pendamping untuk keluarga stunting.
“Hal ini untuk memastikan apakah anak stunting mendapatkan asupan gizi yang cukup baik makanan yang disiapkan oleh keluarga maupun makanan yang diberikan melalui Pemerintah Desa atau Pemerintah Kabupaten.”
“Kita berupaya untuk mengubah metode “from farm to table” menjadi “from farm to table, from table to mouth”. Tugas mulia dari orang tua asuh dan tenaga pendamping keluarga sangat menentukan apakah anak-anak stunting kita mendapatkan asupan makanan bergizi yang sesuai atau tidak.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Manggarai membangun kerja kolaborasi dengan berbagai sektor yaitu Yayasan Ayo Indonesia, Yayasan Plan Internasional Indonesia, Wahana Visi Indonesia, Weta Gerak, PT. Pupuk Indonesia dan yang terakhir Pemerintah
Kabupaten Manggarai membangun kerja sama dengan Keuskupan Ruteng, UNIKA St.Paulus Ruteng dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Manggarai.
Kerja sama dengan keuskupan dilaksanakan melalui upaya advokasi dan edukasi bagi pasangan yang akan menerima sakramen pernikahan, sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting melalui mimbar gereja, katekese dan kursus persiapan pernikahan.
Kerja sama dengan UNIKA St. Paulus Ruteng dalam rangka mengkaji beberapa fenomena penemuan kasus stunting di Kabupaten Manggarai. Sehingga, tahun ini UNIKA St. Paulus Ruteng akan melaksanakan KKN Tematik dengan mengutus 1.200 mahasiswa dari berbagai program studi yang akan disebar pada 12 Kecamatan, 171 desa/kelurahan. Pelaksanaan KKN ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, dan akan diterima di semua Kecamatan tanggal 18 Agustus 2025.
Untuk itu, saya atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai menyampaikan penghargaan, apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada NGO, BUMN, Perguruan Tinggi dan Lembaga Keagamaan yang mau mengambil bagian bersama pemerintah Kabupaten Manggarai dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Manggarai.
Niat tulus dan mulia ini tentu berangkat dari sebuah pemahaman dan kesadaran yang sama untuk membentuk dan menghadirkan generasi emas untuk Indonesia Emas di tahun 2045.
Sementara untuk mendukung program nasional bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Kesehatan dan jejaringnya telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis kondisi sampai dengan bulan Agustus 2025 sebesar 19.407 orang atau 93,99% dari 20.648 orang yang mendaftar.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel