Ketiga, Jaga korps ASN, jaga kekompakan dalam satu garis komando, harus peka dengan situasi sekitar, misalnya harus mampu mengamankan kebijakan pimpinan dan mendukung penuh kebijakan yang sudah diputuskan. Sehingga mampu menjelaskan dengan baik kepada masyarakat. Jangan kita lagi yang menyebarkan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat, kalau itu terjadi, maka sama artinya kita sedang membakar rumah kita sendiri.
Keempat: Hery Nabit mengutip hasil pengamatan ahli ekonomi Jepang “Harry Oshima terhadap tenaga kerja yang berkualitas tinggi, dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kerajinan (diligence), jadilah ASN yang rajin/displin; 2. Pengabdian (dedication), jadilah ASN yang loyal terhadap tugas, setia terhadap perintah;
3. Keutuhan Watak (Integrity);jadilah ASN yang berintegritas. 4. Rasa Tanggung jawab (responsibility), jadilah ASN yang bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan;
5. Kehatian-hatian (carefulness), jadilah ASN yang teliti dalam segala hal; 6. Keserbabisaan (Versatility), jadilah ASN yang profesional;
7. Daya pembaruan (innovativeness), jadilah ASN yang punya visi besar melalui kerja-kerja yang luar biasa; 8. Semangat Kerja sama (cooperativeness); jadilah ASN yang bisa membangun kerjasama dengan orang lain.
9. Kemahiran (skillfulness), jadilah ASN yang memiliki keahlian; 10. Hasrat besar untuk belajar (eagerness to learn), jadilah ASN yang suka belajar untuk mengembangkan potensi diri.
Kelima, Hery Nabit mengaku, dalam setiap kesempatan selalu ingatkan bahwa Gaji ASN hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup tetapi tidak untuk memenuhi keinginan kita (Gaya Hidup). Mari atur pola hidup yang baik, sesuaikan pengeluaran dengan pemasukan.
“Akhirnya, saya ucapkan selamat bekerja, selamat bergabung menjadi ASN Semoga Tuhan senantiasa membimbing dan melindungi kita sekalian dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.”
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel