Jakarta, infopertama.com – PT PLN (Persero) makin serius untuk membantu pemerintah dalam mencapai net zero emission di sektor ketenagalistrikan pada 2060. Sudah banyak yang dilakukan PLN dalam perjalanannya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan sejak tiga tahun yang lalu pemerintah Indonesia bersama PLN telah merancang ulang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dengan menghapus 13 gigawatt pembangkit listrik bertenaga batu bara. Kala itu, inisiatif itu masuk dalam fase perencanaan.
Menurut Darmawan dengan penghapusan PLTU itu, Indonesia bisa menghapus emisi gas rumah kaca sebesar 1,8 miliar ton dalam waktu 25 tahun.
“Kita juga saat itu sudah merancang RUPTL menjadi RUPTL terhijau dalam sejarah Indonesia,” kata dia di sela agenda COP28 Dubai, ditulis Minggu (3/12/2023).
Dalam RUPTL ini sebanyak 51,6% atau sekitar 21 gigawatt penambahan pembangkit listrik berbasis pada energi terbarukan. Hal ini dilakukan karena memang Indonesia berkomitmen untuk menggenjot net zero emission di sektor ketenagalistrikan pada 2060. Komitmen itu terjadi pada COP26 lalu.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel