Direktur Kebijakan Luar Negeri Jewish Institute for National Security of America (JINSA) Jonathan Ruhe menjelaskan bahwa bom penghancur bunker memanfaatkan gaya gravitasi untuk menembus campuran tanah, batu, dan beton sebelum meledak di bawah tanah.
Ledakan itu bisa menghancurkan target secara langsung atau “meruntuhkan struktur” di sekitarnya tanpa harus menghancurkan fasilitas itu sepenuhnya, kata Ruhe.
Sebelumnya, harian Israel Haaretz mengutip seorang pejabat militer senior Iran yang menyatakan bahwa Fordow, yang berada di dalam terowongan di bawah pegunungan, telah ditetapkan sebagai salah satu target serangan.“Jika kami menerima perintah untuk menyerang, kami akan bertindak,” kata pejabat tersebut.
Menurut Haaretz, pesawat-pesawat B-2 itu berangkat dari Pangkalan Udara Whiteman di Missouri dan bergerak ke arah barat bersama empat pesawat pengisi bahan bakar menuju pangkalan strategis AS di Guam.
Masih belum jelas apakah mereka akan melanjutkan perjalanan ke Diego Garcia, salah satu pangkalan utama AS yang berlokasi sekitar 3.500 kilometer dari Iran.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel