Ruteng, infopertama.com – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI, Natalius Pigai, melakukan kunjungan kerja ke Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 21/05/2025.
Kunjungan kerja Menteri Natalius Pigai yang didampingi oleh Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, ke Pagal ini bertujuan memberikan penguatan Hak Asasi Manusia kepada masyarakat adat. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat adat dari 12 kecamatan se-Kabupaten Manggarai.
Tiba di lokasi, Menteri Natalius Pigai, diterima secara adat “Manuk Kapu” sebagai bentuk penerimaan oleh masyarakat. Setelah itu Menteri HAM beserta rombongan menuju rumah adat Gendang Pagal untuk mengikuti rangkaian ritual adat “Selek” dimana Menteri Natalius diangkat menjadi anak oleh tua adat gendang Pagal.
Ritual adat “Selek” ini bertujuan untuk memohon restu dari leluhur dan Tuhan agar lancar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai Menteri HAM RI. Pada kesempatan tersebut Menteri Natalius dikenakan pakaian adat lengkap sebagai orang Manggarai.
Dalam sambutan, Wakil Bupati, Fabianus Abu, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri HAM beserta rombongan ke Pagal.
“Kami atas nama pemerintah daerah berterima kasih kepada Menteri dan seluruh rombongan yang sudah berkenan hadir di Pagal, Kecamatan Cibal ini. Tidak hanya itu kami juga berterima kasih dan berbangga karena banyak kader dari Manggarai yang sudah diangkat untuk menduduki jabatan di kementrian HAM,”ungkap Wabup Fabi.
Pengangkatan putra putri Manggarai untuk menduduki jabatan di Kementerian HAM bukan karena adanya praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), namun Pemerintah mampu melihat potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Sementara itu, dalam sambutan Menteri HAM, Natalius Pigai, mengungkapkan perasaannya pada saat melakukan kunjungan ke Pagal.
“Jadi saya kaget, apalagi saya dikenakan pakaian adat yang lengkap sebagai orang Manggarai,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Lebih lanjut, Menteri Natalius menerangkan bahwa falsafah hidup orang Manggarai memiliki kemiripan dengan lima sila Pancasila yang mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan musyawarah. Ia juga menyampaikan bahwa lima tungku batu yang berada di rumah Gendang Pagal ini memiliki makna yang sangat dalam.
“Lima tungku batu ini adalah air bening kehidupan, dia tidak pernah membunuh orang, tidak pernah membenci orang. Ia adalah pusat dari kasih sayang, pusat spiritualitas, pusat persatuan, dan itulah Hak Asasi Manusia,”ungkapnya.
Menteri Natalius berharap agar falsafah ini dapat dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Manggarai.
Di akhir kegiatan, Menteri Natalius memberikan sertifikat kepada beberapa perwakilan, mulai dari Pemerintah Kabupaten Manggarai yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Manggarai, perwakilan Tua Adat, dan perwakilan Yayasan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, Para Asisten, Staff Ahli, Pimpinan Perangkat Daerah, Para Camat, Para Tua Adat di 12 Kecamatan se-Kabupaten Manggarai.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel



