Jefrin Haryanto★
infopertama.com – Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sering kali berada di sudut paling sunyi dalam ruang sosial kita. Mereka dianggap “lain”, “tak bisa disembuhkan”, atau bahkan “mengganggu”. Padahal, secara psikologis, ODGJ bukanlah entitas yang terpisah dari kita, mereka adalah potret rentan manusia yang bisa terjadi pada siapa saja.
Sebelum melanjutkan tulisan ini, bahwa hari ini setiap 10 Oktober, kita memperingati hari kesehatan Mental sedunia.
Menurut WHO, satu dari delapan orang di dunia hidup dengan gangguan mental. Di Indonesia, Riskesdas 2018 menunjukkan sekitar 9,8% penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional, dan 0,18% mengalami gangguan jiwa berat. Di balik angka itu, ada wajah-wajah yang tak terlihat: anak-anak yang tumbuh dalam kekerasan, remaja dengan tekanan akademik, ibu rumah tangga yang kehilangan arah, atau kepala keluarga yang patah harapan.
Teori psikologi humanistik, seperti yang dikemukakan Carl Rogers, menekankan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk bertumbuh dan pulih jika mendapat unconditional positive regard semua, dukungan yang tidak menghakimi. Namun, masyarakat kita masih lebih cepat mengurung daripada merangkul.
Teori Stigma Goffman juga menjelaskan bagaimana pelabelan sosial terhadap ODGJ menciptakan “identitas kedua” yang melekat secara negatif, membuat mereka tersingkir dari partisipasi sosial. Stigma ini bisa lebih menyakitkan dari gejala penyakitnya sendiri.
Kita lupa: gangguan jiwa bukan kelemahan moral, tapi kondisi kesehatan. Seperti luka yang membutuhkan perban, jiwa yang luka juga membutuhkan ruang aman untuk pulih. Dukungan keluarga, layanan psikososial, dan lingkungan yang peduli bisa menjadi alat pemulih paling ampuh.
Maka, Hari Kesehatan Jiwa bukan hanya soal empati, tapi kesadaran:
ODGJ bukan mereka. ODGJ bisa jadi kamu, saya, kita.
Karena menjaga kesehatan jiwa bukan untuk segelintir orang,
tetapi untuk semua yang hidup dalam dunia yang makin menekan.
Mari pulih bersama.
Mari sehat jiwa, untuk semua.
★Praktisi Psikologi SangJiwa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel