Ruteng, infopertama.com – Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit yang kembali terpilih pada Pilkada Manggarai 2024 menegaskan beberapa poin penting terkait kinerja ASN dan Non ASN lingkup pemerintah kabupaten Manggarai.
Penegasan itu Bupati Hery kemukakan dalam arahannya saat apel perdana seusai liburan Nataru, Senin, 6 Januari 2025 di halaman depan kantor Bupati Manggarai.
Mengawali penegasannya terkait kinerja ASN lingkup pemda Manggarai, Hery Nabit menyampaikan Selamat Tahun Baru 2025 juga untuk semua. Ia berharap, semoga tahun 2025 ini semua bisa menunjukkan performance, kinerja yang lebih baik, yang lebih prima.
“Semangat baru kita tunjukkan di tahun yang baru. Semangatnya baru, soal bupatinya lama tidak apa-apa, yang penting semangatnya baru. Mari kita berpikir dan merencanakan karya-karya kecil, karya-karya baru, cara-cara baru, perubahan-perubahan kecil, perubahan bisa dilakukan oleh orang lama. Perubahan tidak harus dilakukan oleh orang yang baru. Tidak!”
“Tahun ini, yang bertahun-tahun berdiri di lapangan ini juga bisa melakukan perubahan, perubahan-perubahan kecil. Jadi, tidak harus dilakukan oleh orang yang baru, apalagi oleh yang pura-pura baru.”
Karena itu, di hadapan rakyat Manggarai dan seluruh unsur pemerintahan kabupaten Manggarai, Hery Nabit minta semua ASN dan non ASN mulai berpikir tentang hal-hal kecil, perubahan-perubahan kecil, yang bisa mereka lakukan di perangkat daerah masing-masing.
“Sekali lagi, saya tekankan perubahan. Itu akan menjadi bagian dari penilaian kinerja kita semua.”
Di tahun 2024, jelas Hery Nabit, kita mulai penilaian kinerjanya dengan para pimpinan organisasi perangkat daerah, dalam perjanjian kinerja minimal satu (1) inovasi di perjanjian kinerja 2024 yang lalu. Januari – Februari 2025 ini akan menjadi waktu dimana kita menilai apakah satu inovasi itu bisa terpenuhi atau tidak.
“Tetapi untuk tahun 2025 saya minta perjanjian kinerja untuk inovasi diberlakukan untuk eselon tiga (3) seluruhnya. Jadi kalau ada empat bidang dalam organisasi perangkat daerah (OPD) maka saya minta 4 inovasi. Kalau ada 3 bidang, berarti 3 inovasi minimal.”
Menurut dia, bahasanya inovasi, tidak harus sesuatu yang sangat hebat, tidak. Inovasi, perubahan kecil-kecil itu bisa juga sesuatu yang sederhana semisal prosedur kerja, mekanisme kerja, cara-cara penganggaran, dll tidak harus sesuatu yang harus diliput oleh media, tidak. Sepanjang itu mempercepat, membuat efisien, membuat efektif pelayanan itu yang dibutuhkan hari ini.
Karena itu, dalam perjanjian kinerja 2024 untuk semua OPD, pimpinannya menyesuaikan target kinerja menyesuaikan dengan jumlah bidang yang ada. Dengan demikian, dari eselon dua ke eselon tiga masing-masing satu inovasi.
“Itu, saya kira saudara-saudara akan mempercepat pengembangan organisasi, pengembangan pelayanan, terutama kompetisi yang sehat di antara ASN. Saya tekankan sekali lagi, inovasi menentukan kompetisi yang sehat.”
Demikian Hery Nabit, kalau ada yang dipromosikan tahun depan itu karena dia punya inovasi antara lain. Antara lain, bukan semata-mata karena menang pilkada, tidak. Inovasi menjadi penting.
“Saya ingatkan, saya masuk ke periode kedua, itu berarti kita bicara tentang kinerja. Saya kenal saudara-saudara satu persatu, kurang lebih empat tahun lebih kita saling mengenal. Dan, karena itu performance dari masing-masing kita sudah tau. Dan, kita berharap bahwa di tahun-tahun mendatang kinerja akan menjadi lebih bagus didorong oleh inovasi.”
Kalau kompetisi yang sehat terjadi, maka pantas dan layak eselon 4 berharap menduduki eselon 3. Eselon 3 berharap menduduki eselon 2, dan eselon dua berharap eselon 1. Tapi, kalau nol inovasi bagaimana kita mau berharap. Inovasi perubahan kecil-kecil dalam menyelesaikan pekerjaan kita.
Saudara-saudara sekalian, saya berbicara tadi mengenai kepantasan, kepantasan menduduki jabatan antara lain dari inovasi. Jabatan apapun pada level apapun, termasuk jabatan sebagai bupati Manggarai.
“Makin banyak inovasi, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat akan menilai bahwa saya layak berdiri di tempat ini, berdiri di hadapan saudara-saudara semua. Bahwa kompetisi politik menentukan saya berdiri di sini, itu politiknya. Tapi ketika menjadi, ketika sudah menjadi maka politiknya selesai dan kemudian saya, bersama saudara-saudara akan dinilai oleh pemerintah yang lebih tinggi.”
“Saya tahu, sebagian dari kita masih merasa bahwa saya bukan orang yang pantas untuk berdiri di sini. Saya beritahu standar kepantasan untuk berdiri di sini hari ini adalah standar kepantasan menurut kaidah demokrasi. Kaidah demokrasi kita adalah one man one vote (satu orang satu suara), tetapi itu ada di ujung.”
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â