Cepat, Lugas dan Berimbang

Warga Desa Wewo dan Ponggeok Antusias Menyerahkan Lahan untuk Acces Road Pocoleok

Ruteng, infopertama.com – Pemda bersama PLN melakukan kegiatan Konsultasi Publik Penetapan Tanah Pembangunan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok yang dilaksanakan di Aula Paroki Ponggeok pada 3 sampai 4 September 2024.

Kegiatan yang disambut antusias oleh warga Desa Wewo dan Ponggeok tersebut dihadiri oleh beberapa stakeholders terkait: Bupati atau yang diwakilkan; Kejari Manggarai; PLN UIP Nusra; Dandim atau yang diwakilkan, Kapolres atau yang diwakilkan; Camat Satarmese; Kades Wewo dan Ponggeok; serta seluruh masyarakat yang lahannya terdampak pembangunan akses jalan Ponggeok-Poco Leok.

Selain para pemangku kepentingan di atas, kegiatan konsultasi publik yang dilakukan selama 2 hari itu dihadiri pengamat tambang Ferdi Hasiman dan pakar geotermal Ali Assad (dosen ITB).

Pada kesempatan itu, Ferdi Hasiman berbicara mengenai sektor energi. Dijelaskannya bahwa kebutuhan energi Indonesia semakin tinggi yang berakibat pada tingginya impor BBM. Kebiasaan impor BBM tentu saja tidak baik untuk perekonomian negara.

Selain itu, Ferdi juga soroti tingginya biaya operasional yang dikeluarkan PLN dalam mengoperasikan pembangkit-pembangkit listrik berbahan batubara. Biaya tinggi dalam pengoperasian inilah yang menyebabkan harga listrik menjadi mahal.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa kalau ada geotermal maka biaya-biaya operasional dapat dipangkas sehingga harga listrik pun menjadi lebih murah. Maka dari itu, proyek-proyek geotermal di Manggarai sangatlah penting dibangun.

Pakar geotermal ITB Ali Assad kemudian memaparkan bidang keilmuannya. Ali menerangkan bahwa proyek geotermal tentu saja memiliki resiko. Namun, resiko-resiko buruk yang ditakutkan kini dapat dengan mudah ditangani karena semakin canggihnya teknologi-teknologi yang digunakan dalam proses pengerjaan geotermal.

Ali menjamin bahwa dalam proses pengerjaan dan pengoperasian pembangkit listrik geotermal pastilah memerhatikan masyarakat dan lingkungan.

PLN UIP Nusra dalam pada pertemuan konsultasi tersebut lebih banyak bicarakan data-data kebutuhan listrik wilayah Flores umumnya dan Manggarai khususnya.

Perusahaan kelistrikan negara tersebut menegaskan bahwa geotermal menjadi energi yang paling menjanjikan di Pulau Flores terutama Manggarai. Geotermal sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) yang notabene ramah lingkungan akan mampu memenuhi kebutuhan listrik Pulau Flores.

Di dalam pertemuan yang berlangsung cukup lama itu, begitu nampak antusiasme masyarakat yang lahannya terdampak acces road. Hal ini terlihat jelas ketika masyarakat menanyakan berbagai hal kepada PLN. Tentu pula menjadi momentum menyampaikan keluhan-keluhan.

Topik yang paling banyak ditanyakan ialah terkait program CSR PLN. Banyak sekali masyarakat yang menuntut kontribusi nyata PLN terhadap masyarakat, mulai dari beasiswa pendidikan, pembangunan Gendang hingga bantuan seng untuk sekolah-sekolah sekitar PLTP Ulumbu.

Keluhan-keluhan terkait CSR memang wajar disuarakan karena memang perusahaan-perusahaan negara diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan menjalankan program CSR. Artinya, keluhan-keluhan masyarakat merupakan masukan penting bagi keberlangsungan perusahaan.

Namun demikian, tidak pula untuk menafikan kontribusi nyata PLN dan PLTP Ulumbu selama ini, mulai dari bantuan pembangunan Gendang, hortikultura, bantuan untuk sekolah dan lainnya.

Kegiatan konsultasi publik mengenai penetapan tanah untuk akses jalan pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Pocoleok diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan. Seluruh masyarakat Desa Wewo dan Ponggeok yang terdampak pembangunan dengan penuh antusias menandatangani persetujuan.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â