Cepat, Lugas dan Berimbang

Asal-Usul 4 Daerah di NTT Ternyata Singkatan

Singkatan
Bukit Wairinding, Sumba (instagram.com/satyawinnie)

Ruteng, infopertama.comNusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi yang menarik terletak di timur Kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia.

Provinsi ini terdiri dari 22 kabupaten dan kota yang penuh dengan sejarah dan keunikannya masing-masing. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Kupang.

                    

Ketika kita mengamati nama-nama kabupaten dan kota di NTT, kita akan menemukan bahwa beberapa di antaranya berasal dari singkatan atau gabungan kata yang menarik.

Mari kita telusuri empat daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki asal-usul nama yang unik. Berikut nama daerah yang ternyata berasal dari singkatan.

1. Sumba: Menghidupkan Sejarah dengan Nama “Humba”

Sumba adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan NTT.

Pulau ini terbagi menjadi empat wilayah, yaitu Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Nama “Sumba” ternyata berasal dari kata “Humba”.

Humba memiliki arti asli yang menarik, karena masyarakat Sumba sering menyebut diri mereka sebagai “Tau Humba,” yang berarti penduduk asli pulau Sumba.

Sebuah kisah sejarah yang mempertahankan identitas budaya.

2. Kupang: Dari “Kai Salun-Buni Baun” hingga “Kupang”

Asal mula nama Kupang berawal dari nama “Kai Salun-Buni Baun,” yang digunakan oleh orang Helong (Masayara).

Kisah ini berkisah tentang seorang raja bernama Raja Koen Biss II atau Koen Am Tuan yang memerintahkan warganya untuk membangun pagar baru di sekitar istana.

Pagar ini terbuat dari batu alam yang tersusun secara berlapis empat, yang orang Halong menyebutnya “Pan.”

“Pan” ini digunakan untuk mengunjungi Raja Koen, sehingga masyarakat setempat sering menyebutnya “Koenpan.”

Seiring berjalannya waktu, kata “Koenpan” ini bertransformasi menjadi nama yang kita kenal sekarang, yaitu “Kupang.”

Sebuah perjalanan sejarah yang mempertahankan akarnya.

3. Lembata: Mengenang Pulau yang Tenggelam

Nama Lembata berasal dari dua pulau yang pernah berada di sekitar wilayah tersebut, yaitu Lepan dan Batan.

Sayangnya, kedua pulau ini tenggelam akibat bencana sekitar abad ke-14, pada masa Zaman Majapahit.

Nama “Lembata” menjadi pengingat akan keberadaan pulau-pulau tersebut yang kini hanya ada dalam kenangan sejarah.

4. Manggarai: Pemberian dari Perantau Minangkabau

Manggarai sendiri berasal dari kata Manggar dan Rai.

Manggar adalah batu yang dibawa perantau asal Minangkabau Sumatera Barat, Empo Masur keturunan raja Luwu. Batu tersebut berfungsi sebagai watu jangkar (batu untuk menahan) wangka (perahu) untuk berhenti.

Singkatan
Rumah Niang Todo (ist)

Lalu, Rai berasal dari kata watu rai (batu asah). Kedua kata dari batu tersebut menjadi dasar pemberian nama Manggarai.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel