Pringsewu, infopertama.com – Kasus penganiayaan terhadap asisten rumah tangga (ART) oleh majikan kembali terjadi. Kali ini penganiayaan itu menimpa lima ART di Bandar Lampung, Lampung.
Dari lima ART, dua korban berinisial DDR (15) dan DL (23) melaporkan majikannya ke Polresta Bandar Lampung. DDR dan DL merupakan warga Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu dan warga Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Keduanya dapat membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Bandar Lampung pada Rabu (23/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB setelah kabur dari rumah majikannya yang berada di kawasan Kali Balok, Sukarame, Bandar Lampung.
Laporan polisi keduanya tercantum dalam surat laporan polisi nomor LP/B/743/V/2023/SPKT/ Polresta Bandarlampung/Polda Lampung.
Dalam laporan itu, keduanya mengaku sering dianiaya oleh majikannya. Bahkan, keduanya ditelanjangi dan direkam dengan ponsel. Majikannya tersebut kemudian mengancam menyebarkan video itu jika mereka berusaha lari.
Ditemui di rumah orang tuanya di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (25/5/2023) DDR menceritakan, terdapat lima ART yang bekerja di rumah majikannya itu. Namun, tiga ART lainnya masih berada di rumah majikan itu dan mendapat perlakuan sama.
Cukur Bulu V Divideokan Majikan
DDR menuturkan, pada awal Februari 2023, dirinya didatangi tetangganya yang juga penyalur ART. Penyalur ART tersebut menawarkan bekerja di sebuah rumah yang berada di kawasan Citra Land, Jalam Raden Imba Kesuma, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.
“Saya ditawari gaji Rp2,2 juta per bulan,” kata DDR mengutip Beritasatu.
Dengan dalih anaknya sakit, penyalur PRT tersebut kemudian meminta bertemu di depan Rumah Sakit Graha Husada yang berada di Jln. Gajah Mada, Kedamaian, Bandar Lampung. Di lokasi tersebut, menurut DL, dirinya dijemput seorang majikan tempatnya akan bekerja.
“Dari lokasi penjemputan itu, kemudian saya dibawa menuju arah Kali Balok, Sukarame, bukan Citra Land,” tutur DDR.
DDR menceritakan, begitu sampai di rumah, seluruh barang bawaannya disita oleh majikan. Dirinya juga diminta mengganti pakaiannya dengan baju sobek-sobek yang sudah disediakan.
“Saat itu, Oma (panggilan untuk majikan perempuan) sedang pergi ke Thailand karena ada urusan pekerjaan,” ucap DDR.
Beberapa hari setelah bekerja di rumah majikannya itu, DDR melanjutkan, Oma pulang dan memperlakukannya dengan buruk. Main tangan dan kaki jika menurutnya DDR berbuat salah.
Suatu ketika saat selesai mengepel rumah dan mandi, Oma menjambak rambutnya karena ada sedikit kotoran di lantai.
“Saat itu, dirinya disuruh lanjut mengepel dengan posisi telanjang bulat dengan kepala masih berbusa sampo,” ungkap DDR.
DDR mengungkapkan, PRT yang bekerja di rumah majikannya tersebut ada lima orang. Seluruhnya mendapat perlakuan yang sama buruknya. Lantaran mendapat perlakuan buruk tersebut, tiga temannya yang tidak berhasil kabur meminta izin berhenti kerja.
Hal ini membuat Oma marah dan menelanjangi mereka. Tidak hanya itu, Oma juga mencukur bulu di area sensitif dan memvideokannya dengan ponsel
“Pada saat itu, Oma mengancam akan menyebarkan video dan memviralkan jika mereka masih meminta pulang,” imbuh DDR.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â