JS sebagai orang tua, memiliki motivasi untuk memondokkan anaknya agar pintar mengaji dan berpendidikan.
“Itu pondok pesantren Hafidz Qur’an, sehingga saya tergoda untuk menyekolahkan anak saya di situ,” jelasnya.
Sementara itu, ayah korban berharap pelaku dihukum berat. Sebab, Pelecehan seksual yang terduga pelaku lakukan terhadap para korbannya sudah tidak terhitung berapa kali. Bahkan Seminggu bisa sampai 3-4 kali.
“Menurut cerita anak saya ada Tiga korban,” terangnya.
“Alasan mengapa si anak tidak menceritakan sejak dini, karena takut sama orang tua. Abahnya bilang agar korban jangan bilang siapa-siapa termasuk orang tuanya. Dan korban tidak mau mengatakan karena katanya gurunya biar dapat barokah atau surga,” ujar JS menirukan pengakuan anaknya.
Sebagai orang tua, JS tentu tidak terima orang perlakukan anaknya seperti itu. Karenanya, JS menuntut keadilan agar memeroses pelaku secara hukum dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Apalagi pelakunya adalah pengasuh Ponpes dan guru korban yang seharusnya melindungi.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel