Senin, 14 November 2022
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIII
Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 18:35-43.
[Thn. V-SS/315/11/2022]
Marilah kita berdoa: Allah Bapa Maharahim, Engkau senantiasa mengingatkan kami bila kami jatuh ke dalam dosa. Ampunilah kami dan perkenankanlah kami memandang Engkau kembali dalam diri Yesus Kristus Putera Daud. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa, Amin.
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Tamu: Tuhan Aku Mau Melihatmu
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih dalam Kristus
Salah satu kerinduan terdalam yang mesti kita miliki saat ini adalah hidup dalam Rahmat Allah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Santo Josemaria Escriva, “Tidak ada sesuatu yang lebih baik di dunia ini, selain daripada hidup dalam rahmat Allah.” Hidup dalam Rahmat Allah, hidup dalam kelimpahan kasih karunia Allah, membiarkan hidup kita disentuh oleh kasih Allah. Tentu hal ini harus menjadi usaha kita, perjuangan batin kita untuk membangun rasa rindu akan Kasih Allah. Jika tidak ada rasa rindu untuk dijamah oleh Allah, untuk disembuhkanNya, untuk bertemu denganNya, maka kita akan selalu hidup dalam kegelapan dan dosa.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Hari ini kita mendengarkan kisah tentang seorang buta yang Yesus sembuhkan, ketika Yesus hampir tiba di Yerikho.
Dia tahu apa yang harus dia minta. Penglihatan! Itulah yang menjadi kebutuhannya saat ini. tidak ada yang lebih berharga selain dapat melihat. Dan Yesus mengabulkan permintaannya. Apa yang kau inginkan Kuperbuat bagimu? Tanya Yesus. Sebuah doa kecil terucap, “Tuhan, semoga aku dapat melihat!”
Ini bukan hanya sekadar sebuah doa permohonan tetapi sebuah kehidupan yang merindukan belas kasih Allah. Doa ini sungguh hidup yang lahir dari iman dan sebuah kerinduan yang terdalam akan jamahan kasih Allah. Dan Yesus, melihat imannya yang tulus, dari imannyalah mengalir keselamatan, kesembuhan bagi dirinya. “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Di sini Tuhan Yesus bukan hanya menyembuhkan mata jasmaninya, tetapi juga mata imannya disembuhkan sehingga ia dapat melihat kemuliaan Allah yang jauh lebih hebat dari sekadar membuatnya bisa melihat. Dia pun percaya dan memuliakan Allah.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Kisah mukjizat ini adalah kisah hidup kita saat ini. KISAH TAMU, Tuhan aku Mau melihatMu. Sebab, disekitar kita saat ini, ada banyak kebutaan yang sedang menular. Buta iman, Buta harapan, Buta kasih. Aneka kebutaan ini sedang menggeroti keberadaan kita sebagai pengikutNya.
Lantas, kita terkadang bingung dan gelisah dengan segala penyakit kebutaan kita ini. Kita berdoa agar disembuhkan tapi tak kunjung sembuh. Kita menambahkan jam doa kita tetapi tetap saja. Dan, Kita lupa untuk menambahkan iman dalam doa-doa kita. Iman yang teguh mesti menjadi dasar yang kuat dari doa-doa kita agar bukan kehendak kita yang terlaksana tetapi kehendakNya yang terlaksana. Kita lupa mengisi doa kita dengan cinta. Kita lupa menaruh harapan yang teguh dalam setiap untaian doa kita biar kehendakNya yang menjadi nyata di dalam hidup kita.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN
Harus ada iman dibalik setiap doa kita, sebab doa tanpa iman hanya sebuah pengulangan kata dari apa yang ada dalam pikiran kita. Doa yang disertai dan didasari pada iman mengalir dari sebuah kerinduan yang menggelora akan jamahan kasih Allah, dan membiarkan sepenuhnya Allah yang bekerja dalam hidup kita.
Marilah kita membuka diri kita bagi kasih Allah agar Dia berkarya dalam hidup kita membuka setiap kebutaan yang ada dalam hidup kita sehingga kita mampu melihat kemuliaan Tuhan dalam setiap tugas dan pekerjaan kita setiap hari. Apa yang ingin Kuperbuat bagimu? Apa yang ingin Yesus buat bagi hidup kita saat ini dan apa yang menjadi kebutuhan kita saat ini? Datanglah pada Yesus, mintalah padaNya apa yang menjadi kerinduan kita saat ini dan percayalah bahwa Dia akan menjadikan semuanya indah seturut rencana dan kehendakNya serta tepat pada waktunya
Marilah Kita berdoa:
Ya Bapa bantulah kami agar kami tidak berpaling ke belakang ke masa lampau, entah untuk tetap memertahankannya entah untuk mengutukinya. Semoga kami memandang ke depan untuk membangun masa yang lebih baik dari pada masa lampau berkat kasih karunia Kristus. Tuhan Aku Mau Melihatmu, Sebab Dialah Tuhan dan pengatara kami, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Dio Vi Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel