Cepat, Lugas dan Berimbang
Berita  

Sendal Seribu, Menjadi Cahaya bagi Sesama

Tatapan Kasih
Pastor Ryano Tagung, Pr (Dokpri)

Senin, 19 September 2022
Hari Biasa Pekan Biasa XXV
Luk 8:16-18
[Thn. V-SS/261/9/2022]

Marilah kita berdoa: Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau menciptakan kami apa adanya. Namun karena kami kurang menjaga cahaya iman, kasih dan harapan dalam hati ini, hidup direngkuh oleh kedengkian dan dimangsa oleh kerapuhan dan kelemahan kami sehingga kami tersesat dan jatuh ke dalam dosa. Bukalah hati kami untuk bertobat dan tuntunlah kami kembali ke jalanMu. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus PuteraMu, yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur. Tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil.”

Bercahayalah dan Jadilah Unik

Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam Kristus Tuhan
Berkat rahmat sakramen Pembaptisan kita dipanggil dan diutus untuk menjadi terang, cahaya bagi sesama. Sekilas merawat kata-kata imam ketika ia hendak menyerahkan Lilin bercahaya dalam ritus pembaptisan: terimalah lilin ini, lambang Kristus yang bangkit. Sesudah itu, lilin diserahkan dan imam meneruskan, semoga kristus menerangi anak ini, supaya dalam perjalanan hidupnya, Dia menjadi cahaya bagi orang lain.

Menjadi cahaya bagi sesama, itu panggilan kita saat ini. Maka, sebagai orang Kristen, yang sudah dibaptis, tidak ada kata tidak untuk tidak mau menjadi cahaya bagi orang lain. Cahaya yang membawa orang semakin tinggal dalam terang, mulai melangkah jauh meninggalkan gelap. Cahaya yang membawa kebaikan, kehidupan, sukacita, kedamaian, ketenangan dan kebijaksanaan.

Oleh karena itu, jangan terlalu merasa betah dan nyaman tinggal di dalam kegelapan. Dan, merasa terusik serta terganggu bila kehadiran sesama ingin membawa kita menikmati secercah cahaya dan bersukacita.

Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Sebagai orang Kristen kita harus berani tampil beda. Kalau cahaya Kristus sudah menyala di dalam hati kita, maka harus kita tunjukka api Kristus yang berkoar-kobar itu dalam hidup menggereja, hidup berkomunitas, hidup bermasyarakat, hidup bernegera dan di mana saja kita berada.

Sebab jika tidak demikian, maka kita menutup cahaya Kristus yang berkobar-kobar di dalam hati kita. kita menjadi sombong dan penuh keangkuhan, kemunafikan dan keserakahan, iri hati dan dendam.

Yesus tegaskan dalam bacaan injil hari ini, Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.

Kita tidak boleh puas hanya dengan menerima sakramen Baptis, Ekaristi dan sakramen-sakramen Gereja lainnya. Hidup kita harus kita sakramenkan, membawa sakramen itu sungguh hidup, membuat hidup semakin hidup, bergairah dan berbeda.

Jangan puas dan bangga menjadi orang Kristen kalau belum menjadi cahaya bagi sesama. Jangan puas dulu menamakan diri pengikuti YESUS kalau belum membawa Yesus kepada semua orang dan membawa semua orang untuk berjumpa dengan YESUS.

Sahabat Setia Sendal Seribu yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Kita sudah punya cahaya di dalam hati kita. Rawat cahaya itu agar selalu bercahaya dan berkobar-kobar Jangan menutup cahaya itu dan meletakkan di bawah gantang, dibawa kuasa dosa dan keinginan diri sendiri, sebab cahaya kita akan redup dan mungkin, akan mati, lalu kita terperangkap dalam kegelapan dan dosa.

Kita sudah punya cahaya KRISTUS di dalam hati kita. Sadarilah itu. Cahaya ini menarik kita untuk tinggal di dalam Terang dan menjadi anak-anak TERANG yang berani memertahankan agar cahaya ini terus bercahaya di tengah kekuatan-kekuatan kegelapan yang hendak mencuri cahaya dari dalam hidup kita.
Kita semua punya masa lalu, masa gelapnya masing-masing, tapi dalam masa-masa itu kita sudah punya cahaya Kristus yang membawa kita dari kelam pekatnya masa lalu ke masa kini masa bercahaya.

Oleh karena itu, Jangan pernah takut dan ragu lagi untuk berubah dan menjadi berbeda. Jangan lagi kita letakkan hidup kita di bawah “tempayan” dosa dan masa lalu, yang akan mengerdilkan iman, harap dan kasih,melunturkan cinta, kepercayaan dan kesetiaan.

cahaya bagi sesama

Dio Vi Benedica

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel