Ruteng, infopertama.com – Seminar nasional yang bertajuk pada Bedah Buku yang berjudul Muslim – Katolik Manggarai Flores Barat: Dari Intersubjektif Menuju Indiferen, Dari Interdominisasi Menuju Interakomodasi bertempat di Aula Stipas Santo Sirilus Ruteng. Seminar ini berlangsung sangat singkat karena hanya beberapa jam saja dari pukul 08-11:30 WITA. Peserta yang hadir baik dari kalangan dosen, kementerian agama, peneliti budaya dan agama, pelajar dan mahasiswa, tamu undangan maupun tokoh masyarakat dan lintas agama di Manggarai.
Antusias peserta seminar nampak juga pada kehadiran peserta seminar baik yang hadir secara langsung (offline) maupun yang hadir via online (zoom). Hal ini menambah semangat sang moderator untuk selalu menyapah hangat semua peserta seminar, yaitu Pater Dr. Paul Tolo.

“Saya mulai menyapa peserta seminar bedah buku, baik yang hadir di Aula Stipas Santo Sirilus Ruteng ini secara langsung. Saya juga menyapa peserta seminar kita yang hadir via zoom, khusus kepada Prof.Dr. Ahmad Muttaqin, Ph.D sebagai guru besar studi agama – agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai narasumber/pembedah pertama buku ini,” cetus Dr. Paul dengan ramah.
Kegiatan bedah buku ini atas kerjasama Stipas St Sirilus Ruteng, KomHAK (Komisi Hubungan Antar Agama dan kepercayaan) Keuskupan Ruteng, Forum Kerukunan Umat Ber-Agama (FKUB) dan Kementerian Agama Manggarai. Kemenag Manggarai Bidang Pendidikan Katolik yaitu Bapak John Masgur buka dengan resmi kegiatan tersebut.

“Kegiatan seminar bedah buku ini sesungguhnya mampu menggugah kita untuk terus melakukan silahturahmi yang erat antara umat beragama. Manggarai yang selalu ramah dan santun menjaga kerukunan umat di dalamnya adalah sebuah kekhasan yang harus jaga dan lestarikan. Seminar ini adalah satu momen persahabatan untuk menemukan kembali nilai keagamaan yang berlandaskan pada nilai luhur, Pancasila dan UUD 1945,” tutup John Masgur dengan tegas di depan seluruh peserta seminar.
Pada sesi bedah buku, Dr. Hironimus Bandur menekankan secara singkat poin – poin penting yang melatarbelakangi munculnya pendasaran penulisan buku: Muslim – Katolik Manggarai Flores Barat: Dari Intersubjektif Menuju Indiferen, Dari Interdominisasi Menuju Interakomodasi.

“Buku ini sebagai sebuah hasil penelitian yang muat dalam judul di atas menampilkan beberapa hal yang perlu saya kemukakan tentang Muslim – Katolik di Manggarai. Pertama, meneliti pada historisitas yang unik/khas/kompleks muslim-. Kedua, karakteristik yang Hibrid-. Ketiga, model hubungan sebelum reformasi yang cenderung intersubjektif dan pasca reformasi yang cenderung indiferen-. Keempat, atmosfer hubungan muslim katolik pasca reformasi yang cenderung tension-. Kelima, kesadaran bersama untuk bergerak dari ancaman konflik menuju akomodasi – akomodasi. Dari koesksis menuju proeksis, dari perasaan terdominisasi kepada perasaan saling terakomodasi-, ” tegas Doktor Hironimus Bandur mengakhiri pembahasannya yang disambut dengan tepukan tangan meriah oleh seluruh peserta seminar.
Pembedah utama Prof. Dr. A. Muttaqin memberikan tanggapan yang sangat komprehensif dan mengulas secara umum buku tersebut yang menekankan pada imppact buku tersebut bagi semua kalangan.
“Seluruh isi buku ini menampilkan terang pemahaman religious studies dan menjadikan sumber dalam cross religious culture studies bagi semua kalangan, khusus para peneliti agama – agama dan budaya baik orang Indonesia sendiri maupun luar negeri,” terang Prof.Dr. A. Muttaqin.
Sebagai Guru Besar pada kampus UIN sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. A. Muttaqin mengapresiasi karya besar ini sebagai sebuah bentuk bukti nyata kecintaan Dr. Hironimus Bandur pada studi studi penelitian Agama, khusus muslim katolik di Indonesia.
“Saya sangat apresiasi kepada Dr. Hiro Bandur yang sudah melahirkan karya besar keagamaan ini. Buku ini sebagai satu wadah kecintaan beliau untuk meneliti dan menghasilkan sebuah tatanan kehidupan muslim katolik Manggarai yang sejahtera,” demikian apresiasi Prof. Dr. A. Muttaqin kepada Dr. Hironimus, juga bagi seluruh peserta seminar yang sudah mengambil bagian dalam seminar bedah buku tersebut.
Khasanah budaya agama dan filsafat di dalam buku ini juga mengisi ruang diskusi seminar sehari, bedah buku tersebut. Konteks ini, Dr. Fidelis Den yang menggarisbawahi tentang toleransi dan intoleransi.
“Warna dan isi buku ini sesungguhnya menampilkan khasanah pengetahuan yang luas dan tentu menukik seluruh lini kehidupan masyarakat agama muslim katolik di Manggarai. Kehidupan yang bernuansa toleransi dan intoleransi menjadi satu kekhasan tersendiri bagi orang Manggarai. Kekhasan ini tidak hanya pada konteks kehidupan muslim katolik di Manggarai, tetapi sebuah upaya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat agama yang sejahtera dan tentram,” tutup Dr. Fidelis Den sembari memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dr. Hironimus Bandur sebagai penulis buku tersebut.
Sebagai Dosen Filsafat, Dr. Fidelis Den juga menarik filsafat sebagai satu cara berpikir yang bijaksana, kritis dan rasional untuk menemukan arti dan makna buku tersebut.
“Kita tidak sekedar untuk menemukan arti dan makna dari buku ini, tetapi ajak kita untuk selalu kritis dan mampu melahirkan kebijaksanaan agar kehidupan beragama itu damai. Kita tidak sekedar memahami, tetapi serentak pula menjadi agen toleransi demi kehidupan agama muslim katolik yang damai. Jangan menyalakan api kehancuran,” tutup Dr. Fidel menanggapi pertanyaan audience sekaligus memberikan catatan kritis kepada pembaca budiman dan seluruh peserta seminar yang hadir.

Kegiatan bedah buku ini dihibur oleh band/lagu – lagu dari mahasiswa/i Stipas dan suasana seminar tersebut dihadiri juga oleh para mahasiswa utusan BEM STIE KARYA Ruteng, BEM UNIKA Santu Paulus Ruteng dan utusan pelajar siswa/i SMK dan MAN se – kota Ruteng. (MS).

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â