Lewat ARED, PLN mampu mereduksi emisi hingga 127 juta ton CO2 di tahun 2030.
“Kami mengerahkan best effort kami dalam menjalankan transisi energi ini. Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dan, kami memerlukan kolaborasi global dari sisi kebijakan, teknologi, inovasi serta investasi dalam menyelamatkan bumi,” kata Darmawan.
Darmawan merinci, PLN bekerja sama dengan NREL yang merupakan pusat pengembangan EBT asal Amerika Serikat. Yang, dalam hal ini juga bertindak sebagai sekretariat interim Global Power System Transformation.
Kerja sama ini nantinya akan memuat terkait studi pengembangan control center PLN.
Inovasi teknologi terkini sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan EBT dan agar pembangkit EBT bisa beroperasi secara efisien dan ekonomis.
Secara spesifik, kedua belah pihak akan mengkaji integrasi sistem jaringan Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
Tiga wilayah tersebut memiliki potensi EBT yang besar sehingga perlu ada sistem jaringan integrasi agar seluruh pasokan listrik bisa alirkan kepada seluruh masyarakat.
“Transisi tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya transmisi.
“Maka, kerja sama dalam inovasi teknologi membuat jaringan transmisi yang andal dan mampu menjadi solusi dari mismatch sumber EBT ke demand menjadi sangat penting.
“Upaya ini mampu mengakselerasi peningkatan penggunaan EBT,” kata Darmawan.
Kedua, PLN bekerja sama dengan GEAPP dalam pengembangan proyek potensial dalam penurunan emisi karbon secara signifikan dalam sektor ketenagalistrikan.
Khususnya dalam menggantikan pembangkit yang selama ini berbasis energi fosil ke energi domestik sesuai dengan potensi wilayah.
PLN bersama GEAPP akan mengakselerasi dedieselisasi, infrastruktur kendaraan listrik dan juga pengembangan EBT di Indonesia.
Ketiga, PLN juga menyepakati kerja sama dengan PT SMI dan KfW. Kerja sama ini untuk memanfaatkan Project Development Facility (PDF) yang dikelola oleh PT SMI untuk proyek-proyek Pumped Storage Hydroelectric Power Plant dalam rangka percepatan transisi energi di Indonesia.
Nantinya KfW bersama PT SMI akan memberikan dukungan dalam bentuk Feasibility Study dan Environmental & Social Scoping pada tahapan persiapan proyek PLTA Grindulu Pumped Storage 4×250 MW. Dan, PLTA Sumatera Pumped Storage 2×250 MW.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel