“Ada estimasi bahwa Flores memiliki potensi 5 juta rumpun bambu, ini potensi yang besar sekali untuk pengembangan energi terbarukan. Kami berterimakasih kepada Pertamina yang telah mendukung upaya kami mengembangkan wana tani bambu berbasis desa di NTT,” ujar Monica
Pameran Rumpun berlangsung dari 7 hingga 13 Mei di Goa Batu Cermin. Pada pameran ini menampilkan berbagai produk inovatif berbasis bambu serta foto-foto Mama Bambu, 388 perempuan dampingan YBLL di 21 desa di Flores yang telah berhasil menyemai dan merawat 2,5 juta bibit bambu.
Ditampilkan juga maket-maket bangunan bambu tradisional serta karya-karya para arsitek muda yang memenangkan Sayembara Nasional Desain Kabin Bambu Ekowisata.
Selain itu YBLL juga berpameran di kegiatan BUMN Labuan Bajo Waterfront Festival di Waterfront Marina.
Pengenalan Kampus Bambu Komodo dilakukan 10 Mei sore di daerah Batu Cermin. Kampus ini akan berdiri di atas tanah 2,5 hektar milik Pemkab Manggarai Barat.
Di kampus itu akan dibangun Rumah Produksi Bersama untuk mengolah bambu menjadi berbagai produk bernilai tinggi (bambu laminasi, sepeda bambu, pellet), asrama, pusat belajar (learning center) serta dua kabin bambu berdasarkan desain pemenang sayembara nasional.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel