Ruteng, infopertama.com – Pemerintah Desa Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara, kabupaten Manggarai untuk kedua kalinya merayakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli.
Pelaksanaan peringatan HAN ke-41 ini merupakan kerja kolaborasi dengan lembaga Pendidikan di Tengku Lese, SDK Pasa dan SMK Negeri 1 Rahong Utara.
Desa Tengku Lese menjadi satu-satunya desa di kecamatan Rahong Utara yang merayakan secara khusus Hari Anak Nasional. Hal itu disampaikan Camat Rahong Utara, Fransiskus Jen saat menghadiri peringatan HAN ke-41 yang berlangsung di halaman SDK Pasa.
Atas komitmen itu, Camat Fransiskus Jen mengapresiasi pemerintah desa Tengku Lese yang memiliki perhatian lebih dan khusus dalam menyiapkan anak-anak Tengku Lese menjadi Generasi Emas 2045. “Selamat Hari Anak Nasional kepada seluruh anak-anak Se-kecamatan Rahong Utara, secara khusus kepada anak-anak kita di desa Tengku Lese.”
Menurutnya, kegiatan hari ini bukan hanya seremenonial yang dilakukan setiap 23 Juli, tetapi kegiatan kita hari ini mengingatkan kita semua bahwa anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Tengku Lese mendapatkan tempat di dalam negeri ini, di desa ini, karena bagaimanapun anak-anak merupakan pewaris tahta generasi bangsa ini ke depannya.

“Tanpa anak-anak yang sehat, anak-anak yang cerdas tidak mungkin kita bermimpi Indonesia Emas 2045. Jadi kewajiban kita semua, bukan hanya bapak-bapak guru, bukan hanya orangtua tetapi kewajiban kita semua termasuk anak-anak agar mimpi kita bersama mencapai Generasi Indonesia Emas 2045 akan tercapai. Sesuai tema HAN kali ini, Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.” Tutur Fransiskus Jen, Rabu.
Rangkaian kegiatan Peringatan HAN ke-41 desa Tengku Lese dimulai dengan upacara Bendera di halaman SDK Pasa yang dihadiri berbagai unsur masyarakat dan tamu Undangan. Dan tentu, para anak-anak dari berbagai satuan pendidikan mulai PAUD, SDK Pasa dan SMKN 1 Rahong Utara yang ada di desa Tengku Lese.
Adrianus Sadu, Kepala Desa Tengku Lese bertindak langsung sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, Adrianus membacakan sambutan Bupati Manggarai yang menekankan pentingnya menjadikan anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar pelengkap.
“Anak merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh. Masa depan bangsa berada di tangan anak saat ini.”

Demikian bahwa, peran sentral anak sebagai penerus cita-cita bangsa, dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi sebelumnya. Agar mampu memikul tanggungjawab tersebut, anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial.
“Semakin baik kualitas anak saat ini maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Kualitas anak yang perlu didorong peningkatan kualitasnya baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun karakter, akan sangat menentukan kualitas bangsa di masa depan.”
Bahwa, Indonesia telah mengimplementasikan Konvensi Hak Anak (KHA) dalam ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk Perda Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan KLA.
Ia kembali menegaskan, Rangkaian Peringatan HAN ke-41 Tahun 2025 merupakan salah satu langkah implementasi Asta Cita dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kabinet Indonesia Maju. Pada Asta Cita ada beberapa poin yang mampu direalisasikan dalam rangkaian kegiatan Peringatan HAN ke-41 Tahun 2025, seperti pada poin pertama yakni, memperkokoh idelogi Pancasila, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), poin ke-empat yakni, Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, dan poin ke-delapan yakni, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Ketahui, Peringatan HAN selalu dirayakan dengan kegiatan-kegiatan positif, kreatif, bermakna, dan partisipatif dari Anak dan untuk Anak. Inspirasi untuk kreasi kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari pandangan anak ataupun hasil evaluasi berkala yang menjawab kebutuhan spesifik anak maupun perlindungan khusus yang diperlukan. Sebagai ilustrasi, saat ini perkembangan teknologi digital dan sistem elektronik yang pesat tidak dipungkiri menghasilkan sejumlah konsekuensi yang tidak terduga dan tidak disengaja, secara positif maupun negatif. Beragam aspek dalam kehidupan terdampak dan mengalami perubahan, termasuk bagi anak-anak dan remaja.
Pada tahun ini, lanjut Adrianus, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak terkait akan bersinergi dan melaksanakan rangkaian kegiatan Perayaan Hari Anak Nasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan perlindungan optimal kepada Anak Indonesia di ranah daring, namun demikian berbagai faktor lain seperti budaya, ekonomi dan sosial tidak jarang menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mengoptimalkan implementasi upaya perlindungan tersebut.
Demikian Hery Nabit, dalam sambutannya yang dibacakan Kades Adrianus bahwa, “Melalui semangat HAN tahun ini, kami mendorong juga agar anak diharapkan dapat mendorong pribadi dan sesama anak sebagai pelopor dan pelapor. Sebagai Pelopor, anak bisa menginisasi kegiatan-kegiatan yang positif di kalangan usia sebayanya. Sementara sebagai pelapor, anak bisa berani melaporkan atau berani berbicara (speak up) mengenai apapun.
“Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri untuk sama-sama berbenah dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
Peringatan HAN ke-41 desa Tengku Lese kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan edukatif oleh anak-anak dari tingkat PAUD, SD dan SMK dalam suasana yang penuh kehangatan dan ramah anak.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel