infopertama.com – Bene Dion Rajagukguk kembali menghadirkan film berjudul ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ yang tayang di netfliks sejak Juni lalu.
Sekilas, Dion Rajagukguk ingin menampilkan ke hadapan penonton Ngeri-Ngeri Sedap soal harapan setiap keluarga. Yakni, tentunya ingin memiliki tatanan yang sempurna. Dan, ada harapan dari orang tua pada anak-anaknya. Akan tetapi, tak selamanya semua itu bisa terwujud dan malah berujung menghadirkan masalah besar di masa depan.
‘Ngeri-Ngeri Sedap’ garapan Bene Dion Rajagukguk ini jauh berbeda dengan ‘Ghost Writer’ yang mengkombinasikan drama dengan elemen horor. Film keduanya ini meleburkan drama komedi layaknya beberapa koleganya.
Aktor-aktris Indonesia dari berbagai generasi turut membintangi film yang berkisah tentang suami istri di tanah Sumatera yang diminta untuk membawa anak-anaknya dalam satu perayaan adat dalam keluarganya. Karena penolakan dari para anak, suami istri tersebut lantas berpura-pura bercerai demi membuat anak-anak pulang yang justru membuka rahasia besar dalam keluarga tersebut.
Layaknya berbagai film Indonesia yang sudah beredar hingga kini, ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ berusaha untuk menampilkan drama dalam keluarga pada suatu daerah tertentu. Tentu saja, mengangkat budaya Sumatera dalam film bisa katakan masih sangat jarang. Dan, sekaligus memberikan kesegaran tersendiri bagi penonton yang mungkin sudah bosan dengan drama keluarga di tanah Jawa. Walau tak dapat dipungkiri, konflik yang diusung dalam film ini juga kurang lebih sama dengan beragam film drama lainnya. Meski kemasannya tampak jauh lebih segar dan tetap mampu menyentuh lubuk hati penontonnya.
Tidak hanya itu, Bene Dion Rajagukguk dan tim penulis juga secara baik meleburkan komedi dengan drama di dalam film ini. Komedinya kali ini memang tak jauh dari kultur Sumatera sebagai pengimbang drama. Dan, semuanya ditampilkan sesuai dengan konteks dari scene terkait. Yang membuat ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ ini family-friendly adalah hampir tidak adanya elemen komedi dewasa, yang membuatnya lebih mudah bagi penonton awam menikmatinya.
Faithfulness dalam film ini tak berhenti dari latar dan narasinya, di mana sebagian besar pemerannya merupakan keturunan Sumatera. Hal inilah yang membuat ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ menjadi lebih relatable dengan ragam konfliknya. Selain itu, para pemeran ini dengan baik membawakan karakternya masing-masing dan semuanya mendapatkan porsi seimbang. Memberikan penonton waktu untuk lebih memahami berbagai hal di dalamnya.
Meski begitu, ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ tetap memiliki flaw kala nikmati di layar lebar. Salah satu kekurangan terbesarnya hadir dari editing kala transisi antar scene yang terjadi, utamanya dari malam ke siang. Exposure dari dua scene yang kontras sekali kerap membuat penonton kaget. Lantas mengurangi experience Ketika menonton film dari Bene Dion Rajagukguk tersebut. Selebihnya, berbagai aspek teknis lain telah garap dengan baik.
Akhir kata, ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ adalah film drama komedi yang tetap mampu menyentuh penontonnya. Ditambah dengan kultur Sumatera-nya yang masih sangat jarang terekspose. Film ini menjadi lebih menarik dan memberi kesegaran di tengah gempuran budaya Jawa dalam sinema Indonesia. (Galih Dea/Netty)
Sumber : Cultura.id
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel